Cucum Suminar

Lifestyle, Parenting & Travelling Blog

Coba Googling Namamu, Lihat Apa yang Didapat

Sejak aktif menulis di blog pribadi maupun di Kompasiana, saya suka googling nama sendiri di mesin pencari Google. Biasanya untuk mengecek artikel-artikel yang sudah saya tulis. Apakah sudah terindeks Google, apakah ada yang copy-paste, atau sekadar mengambil foto dan data dari tulisan tersebut.

Saya kerap menulis artikel dengan tema yang nyaris sama. Alhasil, suka ada beberapa data yang masih terkait dengan tulisan sebelumnya. Foto yang dibutuhkan pun terkadang sama dengan tulisan sebelumnya. Jadi, daripada repot membuka folder di laptop, saya suka googling tulisan saya sebelumnya melalui search engine Google.


Cucum ternyata nama sebuah gampong di Aceh.

Biasanya saya suka mengetik nama “Cucum Suminar” di mesin pencarian. Data yang muncul tidak ada yang aneh atau gimana. Paling muncul tulisan-tulisan saya. Atau muncul nama saya di beberapa website. Terkadang betulan informasi mengenai saya, terkadang juga informasi mengenai orang lain yang namanya kebetulan sama. Sama-sama bernama Cucum Suminar.

Lalu suatu hari, saya iseng mengetik kata “Cucum” di mesin pencarian Google. Saat melihat hasilnya saya sedikit terkejut. Pada layar ponsel muncul peta kecil. Ternyata Cucum adalah nama sebuah gampong atau desa di Kecamatan Kuto Baro, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Cucum juga ternyata nama sebuah SD negeri di Aceh.

Saat menscroll ke bagian bawah, saya semakin terkejut. Selain menjadi nama desa, Cucum juga dijadikan nama sekolah dasar negeri. Berdasarkan data dari website sekolah.data.kemendikbud.id, SD Negeri Cucum terakreditasi C, memiliki kepala sekolah bernama Aminah, dan operator bernama Juliana.

Mengapa Terkejut?

Saya dan orang-orang terdekat selalu merasa Cucum itu adalah nama khas Sunda. Jadi, saat menemukan ada nama desa di Aceh sana bernama Cucum, jujur membuat saya sedikit terperanjat. Mungkin lain hal ya kalau desa bernama Cucum tersebut berada di salah satu daerah di Jawa Barat.

Saya sempat googling sejarah Gampong Cucum. Sekadar ingin tahu mengapa desa tersebut dinamakan seperti itu. Saya juga penasaran, sejak kapan ada nama Gampong Cucum. Namun, tidak ditemukan referensi apapun.

Sebenarnya bukan hal aneh nama orang dijadikan nama suatu tempat, nama sekolah, nama hotel dan lainnya. Kalau di Batam, Kepulauan Riau, ada Sekolah Nabilah, Hotel Harris. Bukan hal yang asing juga nama tempat, nama kota, nama desa dijadikan sebagai nama orang. Contoh nama-nama tempat yang dijadikan nama orang, Paris, Sanur, Chealsea dan lainnya.

Namun, ini Cucum. Bukan nama yang begitu populer.

Jujur, saya sempat bertanya-tanya juga mengapa orang tua saya menamakan Cucum, bukan nama lain? Terinspirasi dari mana?

Dulu, saya sempat bertanya ke mama saya, tetapi mama bilang, kakek saya yang memberi nama. Mau nanya ke kakek segan. Apalagi dulu saya tidak begitu penasaran dengan hal itu. Sekarang mau nanya, kakek pun sudah berpulang.

Ada Banyak yang Bernama Cucum

Saya tahu ada banyak yang bernama Cucum di Jawa Barat. Namun, saya selalu mengira mereka yang diberi nama Cucum adalah orang-orang yang usianya seuumur dengan mama saya. Nama zaman old. Apalagi sejak kecil saya tidak pernah bertemu teman sebaya yang namanya sama-sama Cucum.

Dulu saya sempat bekerja di salah satu surat kabar di Bogor, Jawa Barat. Banyak nara sumber yang awalnya hanya betrinteraksi dengan saya melalui telepon, saat bertemu langsung terkaget-kaget. Mereka mengira saya kelahiran tahun 1960-an ke atas. Sudah ibu-ibu paruh baya. Ternyata saat bertemu waktu itu, saya masih tergolong muda. Pertengahan 20-an.

Namun, asumsi saya itu ambyar. Ternyata banyak juga yang kelahiran tahun 1980-an yang bernama Cucum, Cucum Suminar lagi hehe. Saya dan lingkaran terdekat saya saja yang kurang gaul, mainnya kurang jauh hahaha. Jadi mengira orang yang kelahiran tahun 1980-an yang bernama Cucum hanya saya saja.

Saya tahu saat ada salah satu teman di jejaring Facebook yang menghubungi. Waktu itu, orang itu bertanya melalui inboks facebook, “Cum, masih inget gue?”

Saya lihat namanya, tidak merasa kenal, lihat mukanya juga tidak ingat. Akhirnya saya jujur bilang lupa. Padahal waktu itu belum lama-lama banget lulus SMA. Dan, saya bukan tipe orang yang cepat lupa. Jadi penasaran juga kok saya sama sekali merasa tidak kenal sama orang itu. Sebaliknya orang itu kok merasa kenal banget sama saya.

Terus orang itu bilang, sombong ya sampai lupa begitu.

Orang tersebut kemudian menceritakan kegiatan-kegiatan dulu yang tujuannya untuk menarik memori saya. Biar saya ingat. Namun, tetap saya tidak ingat.

Akhirnya saya tanya, dia kelas berapa? Angkatan berapa? Eh, ternyata dia angkatan di bawah saya satu tahun. Jadi Cucum Suminar yang dia maksud adalah Cucum Suminar yang lebih muda satu tahun dari saya. Kebetulan namanya sama, kebetulan SMAnya sama, Beberapa teman dia juga memang ada yang menjadi teman saya. Jadi dia mengira saya adalah Cucum Suminar temannya dia. Main add friend saja di facebook.

Dari kejadian itu saya tahu, ternyata ada nama Cucum Suminar lain di SMA saya, kirain saya doang hehe.

Salah teman di facebook gara-gara nama banyak saya alami. Saya bahkan pernah disangka sebagai Cucum Suminar yang bersekolah di Cirebon, Jawa Barat. Banyak teman-teman Cucum Suminar yang bersekolah di Cirebon itu yang mengajukan pertemana dengan saya.

Beberapa ada yang saya approve.

Dulu saat awal-awal bermain facebook sekitar tahun 2008, saya memang tidak begitu menyaring friend list, setiap ada yang mengajukan pertemanan di approve saja. Dulu kan jarang ada yang nipu-nipu.

Ternyata semakin banyak mengapprove teman-teman dia, semakin banyak yang mengajukan pertemanan, sampai sekarang masih saja ada yang mengajukan pertemanan dari teman-teman Cucum Suminar yang di Cirebon itu.

Ah, jadi panjang lebar ceritanya.

Kalau teman-teman pernahkah menemukan hal unik saat googling nama sendiri? Cerita yuk di kolom komentar. Salam! (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *