Cucum Suminar

Lifestyle, Parenting & Travelling Blog

Bermalam di Madu Tiga Beach & Resort, Bintan

Madu Tiga Beach & Resort, Bintan, Kepulauan Riau. | Dokumentasi Pribadi

Waktu sudah menunjukan pukul 13.30 WIB saat  saya dan keluarga bertolak dari rumah di kawasan Bengkong menuju Pelabuhan Telaga Punggur, Batam, Kepulauan Riau.

Sudah terbilang sangat siang sebenarnya. Namun, kami memaksakan berangkat karena dari jauh-jauh hari sudah terlanjur memesan kamar di Madu Tiga Beach & Resort, Bintan, Kepulauan Riau.

Naik kapal ferry. | Dokumentasi Pribadi

Apalagi kedua anak saya juga sudah sangat  bersemangat untuk berlibur, menikmati hamparan pasir putih di kawasan Pantai Trikora.

Bila tiba-tiba batal berangkat karena kami, selaku orang tua, ada keperluan sebelumnya, mereka bisa kecewa berat.

Tiba di Pelabuhan Sri Bintan Pura, Tanjungpinang, Kepulauan Riau. | Dokumentasi Pribadi

Namun beruntung, meski berangkat dari rumah menjelang sore, proses keberangkatan di Pelabuhan Telaga Punggur tidak memakan waktu lama.

Setelah memarkirkan kendaraan di lokasi parkir yang sudah disediakan, membeli tiket kapal ferry seharga Rp57.500 per orang, langsung berangkat.

Kapal ferry yang kami tumpangi dengan tujuan Tanjungpinang, Kepulauan Riau,  berangkat sekitar pukul 15.00 WIB dan sampai di tujuan sekitar 60 menit kemudian.

Kapal ferry. | Dokumentasi Pribadi

Sayangnya, saat sampai di Tanjungpinang, kami harus menunggu mobil rental yang kami sewa sekitar 45 menit. Alhasil, sudah sangat sore menuju Bintan.

Kami memang sengaja menyewa kendaraan agar lebih leluasa berkeliling Bintan dan Tanjungpinang. Apalagi belum ada kendaraan umum menuju Tanjungpinang-Bintan, maupun Bintan-Tanjungpinang.

Jalan Tanjungpinang-Bintan, mulus dan lebar. | Dokumentasi Pribadi

Saat perjalanan dari Tanjungpinang ke Bintan, jujur sangat deg-degan. Apalagi ternyata kami salah mengambil jalur jalan. Jalur yang kami pilih masih sangat sepi.  Lahan kosong terhampar di kiri-kanan. Hanya ada pepohonan yang menjulang tinggi.  Meski demikian, jalannya lebar dan mulus.

Padahal bila kami mengambil jalur jalan yang satu lagi, sedikit lebih ramai. Setidaknya di kiri-kanan jalan sudah ada beberapa rumah penduduk, atau bangunan lain.

Saat itu kami sedikit deg-degan, khawatir kemalaman di jalan. Apalagi sepanjang jalan yang kami lewati belum ada Penerangan Lampu Jalan (PJU).

Disambut Lampu Hias

Saat kami tiba di Madu Tiga Beach & Resort, waktu sudah menunjukan pukul 18.20 WIB. Hari sudah mulai gelap. Namun, suasana resort jauh dari kata sepi. Resort yang berlokasi di Desa Malang Rapat, Gunung Kijang, Bintan tersebut malah terlihat sangat semarak.

Lampu hias yang temaram. | Dokumentasi Pribadi

Beberapa pengunjung terlihat bersantai di depan pondok yang mereka sewa sambil menikmati temaram lampu hias. Sebagian ada yang duduk-duduk di restoran sambil menikmati aneka makanan dan minuman.

Lampu hias yang temaram. | Dokumentasi Pribadi

Saat kami menginap akhir Mei lalu, pengunjung memang terlihat cukup banyak. Kamar berupa pondok-pondok mungil yang dilapisi bilik bambu dan rumbia terlihat penuh terisi. Aneka kendaraan roda empat terparkir hampir di depan setiap pondok.

Kamar Nyaman dan Bersih

Kami menempati kamar nomor 13. Lokasinya cukup strategis. Berada di depan restoran dan musala, samping kolam renang. Namun, mobil tidak bisa masuk. Tidak dapat diparkir di depan pondok. Harus berjalan kaki sekitar 20 meter dari tempat parkir ke pondok yang kami sewa.

Pondok yang kami sewa. | Dokumentasi Pribadi

Saat memasuki areal pondok, suasana nyaman langsung terasa. Mungkin efek temaram lampu dan arsitetur pondok yang terlihat alami. Terlebih, pondok-pondok tersebut terlihat baru dan bersih.

Ada deretan kursi untuk bersantai. | Dokumentasi Pribadi

Di dalam pondok, ada dua meja dan kursi yang di sediakan untuk bersantai, satu tempat tidur berukuran queen, televisi, ceret listrik dan meja rias. Tidak ada lemari untuk pakaian, hanya ada buffet meja dan dua buah gantungan pakaian.

Tampilan kamar. | Dokumentasi Pribadi

Pondok tersebut juga dilengkapi sebuah kamar mandi mungil. Meski demikian fasilitas yang disediakan lumayan lengkap, ada shower, wastafel, toilet dan aneka perlengkapan mandi, mulai dari handuk, sabun, sampo, sikat gigi dan pasta gigi.

Meski cukup lelah menempuh perjalanan dari Batam, Kepulauan Riau, , kami sama sekali tidak tertarik untuk rebahan. Kami malah antusias untuk berkeliling menyusuri resort yang penuh dengan lampu-lampu hias.

Malam-malam bermain pasir. | Dokumentasi Pribadi

Setelah salat magrib dan mandi, kami sekeluarga berkeliling menyusuri resort di kawasan Pantai Trikora tersebut. Anak saya yang bungsu malah tidak sabar bermain pasir. Ia berlari-lari sambil sesekali melempar cangkang kerang yang terdampar di pantai ke dalam laut. Duh, padahal sudah malam.

Setelah puas bermain, kami makan malam di pinggir pantai, mengudap aneka makanan, mulai dari ayam bakar, ikan bakar, sosis bakar, plecing kangkung, hingga tomyam.

Salah satu lokasi makan malam. | Dokumentasi Pribadi

Pihak resort menyediakan lokasi makan malam di beberapa titik, semuanya berada di pinggir pantai. Menariknya, sambil makan kita dapat menikmati pertunjukan live music juga. Jadi, lebih seru. Apalagi bila kita makan beramai-ramai bersama teman atau keluarga.

Dilengkapi Banyak Fasilitas

Salah satu daya tarik Madu Tiga Beach & Resort adalah fasilitas bermain yang lumayan banyak. Selain pasir putih halus yang menghampar luas khas Pantai Trikora, Bintan, resort ini juga menyediakan aneka fasilitas gratis dan berbayar yang dapat dinikmati anak-anak hingga orang dewasa.

Kayak. \ Dokumentasi Pribadi

Ada kolam renang, lapangan bola sepak dan voli pantai,  sepeda,  All Train Vehicle (ATV), banana boat hingga kayak.

Kolam renang. | Dokumentasi Pribadi

Menariknya, fasilitas-fasilitas berbayar tersebut dibanderol dengan harga yang masih masuk akal. Masih terjangkau kantong kalau menurut saya. Jadi, kalaupun mencoba beberapa water sport tidak lantas membuat “kantong bolong”.

Tempat fitness. | Dokumentasi Pribadi

Untuk ukuran tempat wisata, apalagi di daerah Bintan, harga-harga yang ditawarkan termasuk “ramah kantong”.

Ada banyak ayunan. | Dokumentasi Pribadi

Begitu juga dengan harga makanan dan minuman yang ditawarkan di restoran. Harganya masih terbilang terjangkau untuk ukuran resort. Harga aneka minuman umumnya dibawah Rp20.000, harga makanan-makanan pengganjal perut seperti nasi goreng, mie goreng dibanderol sekitar Rp30.000-an.

Bisa Menikmati Sunrise Memukau

Pagi hari sekitar pukul 05.30 WIB, matahari menyembul kekuningan memancarkan sinar yang lumayan indah. Banyak pengunjung, termasuk saya, yang memanfaatkan momen tersebut untuk mengambil foto atau video.

Sunrise. | Dokumentasi Pribadi

Beberapa ada yang memilih duduk-duduk santai di atas pasir atau ayunan untuk menikmati momen tersebut.

Sunrise. | Dokumentasi Pribadi

Meski saya tinggal di daerah pesisir seperti Batam, jarang-jarang menikmati matahari terbit di pinggir pantai seperti itu. Apalagi dalam suasana santai.

Sunrise. | Dokumentasi Pribadi

Saya rasa sunset yang dilihat dari resort tersebut juga lumayan indah. Namun, kami tidak tahu karena kemarin itu datang setelah senja berlalu.

Dapat Sekalian Berkunjung ke Tempat Wisata Lain

Saat menginap di Madu Tiga Beach & Resort, kita dapat sekaligus berkunjung ke tempat wisata di sekitar Bintan dan Tanjungpinang. Tempat wisata terdekat adalah Gurun Pasir Busung.

Padang Pasir Busung. | Dokumentasi Pribadi

Tempat wisata ini cocok bagi yang suka foto-foto dengan latar belakang pemandangan yang instagramable. Ada hamparan batu yang menyerupai gurun pasir. Ada juga genangan air berwarna biru yang membentuk seperti danau.

Selain Gurun Pasir Busung, bisa juga berkunjung ke tempat wisata Patung Seribu. Ada deretan patung dengan aneka mimik muka di objek wisata ini.

Vihara 1000 Patung. | Dokumentasi Pribadi

Atau bila suka wisata sejarah, bisa sekalian menyebrang ke Pulau Penyengat. Pulau yang konon menjadi asal-muasal Bahasa Indonesia. Tempat lahir, besar dan meninggalnya Raja Ali Haji. Bapak Bahasa Indonesia. Tokoh yang membuat pedoman yang menjadi standar bahasa Melayu, cikal bakal Bahasa Indonesia.

Salam! (*)

17 comments on “Bermalam di Madu Tiga Beach & Resort, Bintan

  1. Wah, pengalaman menarik. Jadi nambah nih list destinasi wisataku. SEmoga ke depannya dimampukan untuk berlibur ke luar pulau.

  2. Sunrise-nyaaaa..Masya Allah
    Noted kalau ke Bintan bisa ke sini nih, Madu Tiga Beach Resort Bintan . Apalagi untuk ukuran tempat wisata, hemaaat, harga-harga yang ditawarkan termasuk “ramah kantong” bener ya. Banyak juga fasilitas yang ditawarkan

  3. Indah banget sunrisenya, masha Allah 🙂
    Btw, senang banget ya jalan-jalan ke pantai itu, sejujurnya saya lebih suka pantai, tapi nggak suka gerahnya.
    Rempong emang, padahal pantai lebih cantik sih menurut saya.

  4. Jadi pengen lihat sunrise jugaaaa waaah ini mah anak-anak bakal seneng main di pantai. Pasti gamau pulang. Seneng deh kalo bisa main tanpa khawatir dompet jebol

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *