Cucum Suminar

Lifestyle, Parenting & Travelling Blog

Saat Si Sulung Vaksinasi Covid-19

Sejak pertengahan Desember 2021, timeline media sosial saya sudah mulai dihiasi foto anak usia enam hingga 11 tahun yang sudah divaksin Covid-19. Para orang tua dari anak-anak tersebut mengunggah foto-foto mereka saat divaksinasi. Ada yang di sekolah, ada yang di pusat perbelanjaan yang menjadi lokasi vaksinasi Covid-19.

Anak pertama saya saat vaksinasi Covid-19. | Dokumentasi Pribadi

Saat melihat foto-foto tersebut, saya mulai mencari informasi lokasi vaksinasi anak di Kota Batam, Kepulauan Riau. Sewaktu mencari-cari informasi, ada pemberitahuan dari sekolah si sulung. Ternyata di sekolah anak pertama saya itu diadakan juga vaksinasi untuk anak usia enam hingga 11 tahun.

Siapkan Berkas

Saat anak akan melakukan vaksinasi, ada empat berkas yang harus disiapkan orang tua. Pertama form skrining, pertanyaan apakah anak sedang demam, mengidap penyakit tertentu, dan lain-lain. Formulir ini harus diisi dulu oleh orang tua. Petugas tidak menanyakan langsung kepada si anak seperti saat vaksinasi orang dewasa.

Siapkan berkas. | Dokumentasi Pribadi

Mungkin karena anak usia enam hingga 11 tahun belum terlalu mengerti ya, khawatirnya nanti salah menjawab. Jadi orang tua yang harus menjawab secara tertulis. Walaupun hanya tinggal centang-centang saja di kotak yang sudah disediakan. Checklist.

Formulir lain yang harus disiapkan adalah surat persetujuan vaksinasi dari orang tua, kartu vaksinasi covid-19, dan salinan kartu keluarga. Salinan kartu keluarga digunakan untuk verifikasi saat mengisi data secara daring.

Mungkin petugas khawatir ada orang tua yang salah tulis nomor NIK, nama lengkap dan lain-lain. Jadi lebih baik, memasukan data langsung dengan melihat kartu keluarga. Setelah selesai, salinan kartu keluarga itu dikembalikan.

Sebenarnya bagus juga sistem seperti ini, proses vaksinasi menjadi lebih cepat. Sebab, semua formulir sudah lebih dulu diisi di rumah. Saat di lokasi vaksinasi, tinggal mengecek berkas dan vaksinasi.


Siapkan berkas. | Dokumentasi Pribadi

Namun, mungkin setiap lokasi vaksinasi berbeda-beda ya sistemnya.

Ada juga yang menggunakan KIA (Kartu Identitas Anak) bukan kartu keluarga. Namun, kan belum semua anak memiliki KIA.

Anyway, semua berkas disiapkan sekolah. Jadi, orang tua tinggal datang satu hari sebelumnya untuk mengambil berkas-berkas tersebut.

Proses Vaksinasi Cepat dan Lancar

Proses vaksinasi berjalan cepat dan lancar. Tidak ada drama anak menangis. Efek antre menunggu giliran vaksinasi selama beberapa menit, anak-anak malah terlihat tidak sabar untuk segera mendapat giliran vaksinasi.

Berjalan tertib dan lancar. | Dokumentasi Pribadi

Meski anak-anak, mereka juga terlihat cukup tertib menunggu giliran. Apalagi memang ada nomor antrean yang dibagikan oleh panitia sebelum vaksinasi. Mereka sabar menunggu dan mengikuti seluruh tahapan yang harus dilakukan, mulai dari cek suhu, tekanan darah, penyuntikan, hingga menunggu petugas mengisi data secara daring untuk keperluan sertifikat vaksin.


Berjalan tertib dan lancar. | Dokumentasi Pribadi

Kemarin, 29 Desember 2021, saya datang pukul 10.00 WIB, selesai secara keseluruhan pukul 11.00 WIB. Termasuk cepat. Apalagi yang divaksinasi lumayan banyak. Saat saya datang terlihat antrean yang lumayan mengular.

Tidak ada KIPI yang Berarti

Anak saya divaksin Coronavac (Sinovac) dengan dosis kurang lebih 0,5 ml.

Usai vaksinasi hingga tadi malam sebelum anak saya tidur, saya tanya apa terasa mual, sakit, demam, anak saya menggelang. Ternyata memang tidak ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang berarti.

Tidak ada KIPI yang berarti. | Dokumentasi Pribadi

Anak saya mengatakan hanya terasa sakit sedikit seperti umumnya selesai disuntik di lengan yang divaksinasi. Itu pun kalau disentuh, kalau tidak disentuh tidak terasa apa-apa.

Sertifikat Vaksin Keluar Berselang Beberapa Jam Usai Vaksinasi

Anak saya selesai divaksinasi sekitar pukul 11.00 WIB. Lalu, pukul 13.32 WIB ada pesan pemberitahuan dari nomor 1199 kalau sertifikat vaksinasi pertama anak saya sudah bisa diunduh melalui website atau aplikasi peduli lindungi.

Sertifikat keluar sekitar dua jam setelah vaksinasi. | Dokumentasi Pribadi

Saat saya mengakses aplikasi peduli lindungi untuk mengunduh sertifikat vaksinasi, ternyata ada beberapa data yang harus diisi terlebih dahulu, mulai dari nama lengkap, NIK, nomor ponsel, tanggal lahir, dan alamat e-mail.

Setelah melakukan verifikasi data-data tersebut, baik melalui One Time Password (OTP) nomor ponsel dan alamat surat elektronik, sertifikat sudah bisa langsung diunduh, diakses.

Dulu saat saya mengunduh sertifikat vaksin milik saya sendiri, saya tinggal klik link yang diberi oleh nomor 1199, sertifikat sudah langsung keluar.

Ini harus masuk dulu ke aplikasi atau ke website peduli lindungi.

Meski demikian, tenang, prosesnya tidak sulit kok, juga tidak lama.

Bagaimana Bila Nomor Ponsel yang Digunakan Sama?

Ini yang menjadi pertanyaan saya sebelum mendaftarkan anak vaksinasi Covid-19. Apakah nomor ponsel yang digunakan boleh sama dengan nomor ponsel yang digunakan oleh orang tua yang sudah melakukan vaksinasi?

Aplikasi Peduli Lindungi. | Dokumentasi Pribadi

Sebab, di peduli lindungi itu nomor ponsel (sepertinya) menjadi nomor identitas lho. Khawatir kan nanti datanya jadi tumpang tindih, terus bermasalah deh.

Saat browsing, ada informasi dari beberapa website berita kalau anak boleh menggunakan nomor ponsel orang tua. Namun, tidak dibilang apakah boleh nomor yang sudah digunakan untuk mendaftar vaksinasi sebelumnya.

Akhirnya, saya memilih menggunakan nomor ponsel lain yang memang belum digunakan untuk mendaftar vaksinasi Covid-19.

Namun, teman saya ada anaknya yang menggunakan nomor ponsel yang ia gunakan saat ia vaksinasi.

Saat aktivasi di peduli lindungi, memang ditolak katanya. Sebab, nomor ponsel sudah digunakan.

Namun, hal tersebut bisa diakali dengan membuat alamat e-mail dengan nama anak.

Jadi, sertifikat bisa tetap diunduh.

Semoga bermanfaat. Selamat mendampingi anak vaksinasi sebagai upaya ikhtiar kita menghadapi pandemi Covid-19. Salam! (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *