Cucum Suminar

Lifestyle, Parenting & Travelling Blog

Memotong Kuku Bayi, Haruskah Menunggu 40 Hari?

Jangan potong kuku bayi hingga ia berusia 40 hari!

Saya lupa siapa yang memberi wajengan tersebut. Menjelang kelahiran anak pertama satu dasawarsa lalu, saya banyak mendapat nasihat dari keluarga dan kerabat. Jangan melakukan ini-itu, harus begini-begitu.

Menggunting kuku bayi. | Dokumentasi Pribadi

Ada banyak wajengan dari para orang tua-orang tua itu yang saya ikuti, termasuk memakan ikan gabus agar luka pasca melahirkan cepat kering, cepat sembuh. Juga mengenakan stagen hingga 40 hari usai melahirkan.

Sebab, saya tahu pasti, nasihat-nasihat dari mereka merupakan bentuk kepedulian, wujud rasa sayang.

Namun, khusus memotong kuku bayi, waktu itu saya sedikit bandel. Saya memotong kuku anak saya saat ia baru berusia satu minggu. Tidak menunggu 40 hari sesuai anjuran para orang tua.

Waktu itu saya ngeri melihat kuku anak saya yang sangat panjang dan tajam. Takut melukai mukanya, apalagi terkadang sarung tangan yang dipakaikan suka terlepas.

Tapi, alhamdulillah tidak terjadi apa-apa. Semua baik-baik saja. Sekarang anak pertama saya sudah berusia 10 tahun, sudah duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).

Hanya Mitos

Larangan memotong kuku bayi sebelum berusia 40 hari ternyata hanya mitos.

Menurut Dokter Spesialis Anak, dr. Ellen Wijaya, Sp.A yang dikutip kompas.com, secara ilmiah tidak ada larangan untuk memotong kuku bayi sebelum berusia 40 hari. Orang tua bahkan disarankan untuk memotong kuku bayi sejak minggu pertama kelahiran.

Apalagi kuku bayi umumnya tumbuh lebih cepat dibanding kuku orang dewasa. Baru beberapa hari dilahirkan biasanya kukunya sudah panjang-panjang.

Mitos larangan memotong kuku bayi sebelum usia 40 hari kemungkinan muncul karena orang tua ragu memotong kuku bayi yang baru lahir. Khawatir melukai si bayi. Apalagi jari-jari tangan bayi yang baru lahir begitu mungil.

Gunting dengan Hati-hati

Kuku bayi baru lahir umumnya masih sangat tipis, mudah untuk digunting. Meski demikian, tetap harus dilakukan dengan hati-hati.

Gunakan gunting kuku yang tajam dengan ukuran yang lebih kecil, sehingga sekali “ceklek” kuku langsung tergunting. Tidak menggunting berkali-kali di tempat yang sama. Biasanya gunting kuku yang sudah tumpul sedikit sulit menggunting. Kalaupun bisa digunakan, suka ada sisa kuku yang tidak tergunting sempurna. Harus digunting ulang.

Selain itu, jangan terlalu pendek menggunting kuku bayi. Sisakan sedikit kuku. Kalau terlalu pendek khawatir kulitnya tidak sengaja ikut tergunting dan menyebabkan luka. Pedih. Apalagi kulit bayi sangat rentan terhadap infeksi.

Sisa kuku tersebut juga nantinya bisa dikikir, sehingga kukunya tidak terasa begitu tajam. Kuku yang baru digunting umumnya suka terasa lebih tajam.

Kapan Sebaiknya Menggunting Kuku Bayi?

Sebenarnya bisa kapan saja memotong kuku si bayi. Tidak ada aturan khusus. Namun, agar lebih aman dan leluasa ada baiknya menggunting kuku bayi saat ia sedang tertidur lelap. Meski baru lahir, bayi zaman now umumnya sudah cukup aktif bergerak.

Bila menggunting kuku saat ia terbangun, khawatir tangannya bergerak-gerak. Nanti tidak sengaja gunting kuku yang sedang digunakan melukai kulit di sekitar kuku.

Selain itu, bila memungkinkan ada baiknya memotong kuku bayi sehabis ia mandi. Sehabis mandi, kuku biasanya lebih lembut sehingga lebih mudah untuk dipotong.

Jadi, kalau kuku bayi Anda yang baru lahir sudah panjang, tidak usah menunggu 40 hari dulu. Potong saja secepatnya.

Sekali lagi, larangan memotong kuku bayi hingga ia berusia 40 hari hanya mitos. Salam! (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *