Cucum Suminar

Lifestyle, Parenting & Travelling Blog

Ini Perbedaan Novel dan Web Series “Layangan Putus”

Saat pertama kali menonton web series “Layangan Putus” saya sempat membandingkan dengan novelnya. Terus dahi langsung mengernyit karena ternyata memang ada (banyak) perbedaan.

Pemeran di Web Series Layangan Putus. | Gambar dari Instagram/layanganputus.md

Apa saja perbedaan tersebut?

Versi Novel Menceritakan Poligami, Web Series tentang Perselingkuhan

Kalau di web series Aris dan Lydia diceritakan berselingkuh. Sementara, di novel diceritakan Aris dan perempuan itu (nama si tokoh tidak pernah disebutkan hingga halaman terakhir) sudah menikah. Namun, mereka memang menikah diam-diam. Aris baru mengakui setelah terpojok. Kinan, sang istri, curiga usai Aris menghilang selama belasan hari.

Novel Layangan Putus. | Foto Hai Bunda

Pada novel diceritakan Aris dan perempuan itu pergi ke Cappadocia, Turki, untuk berbulan madu. Honeymoon. Setelah satu minggu menikah. Namun, kalau di web series diceritakan Aris mengajak Lydia ke Cappadocia untuk membuktikan bahwa Kinan tidak lebih penting dari Lydia.

Lydia waktu itu mengamuk pada Aris. Ia bilang ia merasa selalu dinomorduakan. Aris selalu mengutamakan Kinan. Itu makanya Aris mengajak Lydia pergi ke kota impian Kinan yang belum sempat Kinan kunjungi. Hal tersebut dilakukan Aris untuk membuktikan bahwa Lydia sama pentingnya dengan Kinan.

Selain itu, kalau di web series banyak adegan vulgar ya, adegan dewasa banget, baik antara Aris dan Lydia, si selingkuhan, maupun Aris dengan Kinan, sang istri. Saya yang sudah menikah saja jengah lihatnya. Namun, kalau di novel tidak ada sama sekali adegan seperti itu. Nyerempet-nyerempet pun tidak ada.

Versi Web Series Anak Hanya Satu, Versi Novel Anak Empat

Kalau di novel diceritakan Aris dan Kinanti memiliki anak empat, semuanya laki-laki. Aris dan Kinan bahkan sangat berharap memiliki anak perempuan. Hal tersebut dikarenakan Aris sangat menyukai anak perempuan.

Kinan dan si anak semata wayang perempuan. | Foto dari instagram @graciellaabigail

Kinan bahkan sempat memiliki rencana untuk mengajak Aris melakukan program hamil agar memiliki anak perempuan. Namun, sebelum rencana tersebut terlaksana, Kinan sudah keburu hamil lagi, hamil lagi.

Sementara kalau di web series Aris dan Kinan justru diceritakan memiliki anak perempuan. Satu.

Kalau Aris dan Kinan memiliki anak bungsu yang meninggal sesaat setelah dilahirkan, sama. Bedanya, kalau di novel itu anak kelima, kalau di web series itu anak kedua.

Kalau di web series bayi itu diceritakan meninggal karena Kinan tertekan akibat Aris yang menghilang bersama Lydia ke Cappadocia, kalau di novel tidak diceritakan secara pasti kenapa meninggalnya.

Beda Profesi

Profesi Lydia di web series diceritakan sebagai psikolog anak. Nah, kalau di web series diceritakan sebagai selebgram. Kalau di web series Lydia diceritakan dibelikan penthouse oleh Aris seharga Rp5 miliar, kalau di novel diceritakan disewakan villa seharga Rp40 juta per tiga bulan.

Lydia diceritakan sebagai psikolog anak. |
Gambar dari Instagram/layanganputus.md

Kalau di novel Aris diceritakan sebagai pengusaha gadget, nah kalau di web series (sepertinya) profesi Aris digambarkan sebagai konsultan interior, atau yang berhubungan dengan properti-properti begitu ya. Tidak secara eksplisit digambarkan. Saya hanya menebak-nebak saja dari percakapan-percakapan para pemain.

Sementara kalau Kinan, di web series diceritakan sebagai dokter umum yang tidak sempat praktek karena saat masih co-as sudah keburu menikah dengan Aris. Nah, kalau di novel Kinan diceritakan sebagai dokter hewan.

Persamaan antara novel dan web series, Kinan diceritakan tidak sempat praktek sesuai latar belakang pendidikan karena keburu menikah dengan Aris. Kinan juga sama-sama diceritakan sebagai ibu rumah tangga usai menikah dengan Aris.

Ibunda Kinan kalau di web series diceritakan sebagai dokter, tetapi kalau di novel diceritakan sebagai salah satu pegawai di suatu instansi pemerintah.

Beda Setting Tempat

Kalau di novel setting lokasi diceritakan di Bali. Setelah resmi bercerai Kinan dan anak-anaknya pindah ke Malang, Jawa Timur.

Nah, kalau di novel tidak diceritakan secara eksplisit lokasi tempat Kinan dan Aris tinggal. Namun, kalau ditebak-tebak sepertinya di Jakarta ya, atau setidaknya di daerah-daerah yang berbatasan dengan ibukota, mungkin Sentul atau Cibubur.

Tangkap layar dari Web Series Layangan Putus.

Apalagi Raya, anak Kinan dan Aris di web series Layangan Putus, diceritakan bersekolah di TK Kesatuan Bogor, Jawa Barat.

Anyway, selain beda latar tempat, karakteristik keluarga Kinan-Aris juga sangat berbeda diceritakan di novel dan web series.

Kalau di novel diceritakan islami banget, anak-anak mereka juga diceritakan disekolahkan di sekolah Islam terpadu, bahkan sekolah tahfiz, sementara kalau di web series diceritakan di sekolahkan di sekolah swasta nasional.

Ada banyak perbedaan lain antara novel dan web series, salah satunya kalau di novel, Kinan diceritakan memiliki dua orang adik. Laki-laki dan perempuan. Adik yang laki-laki bekerja di perusahaan Aris. Adik Kinan yang laik-laki ini salah satu yang men-support Kinan saat ia terpuruk karena Aris menikah lagi.

Kalau di web series Kinan tidak diceritakan memiliki adik. Dukungan sepenuhnya diberikan oleh sahabat-sahabatnya.

Ah, lebih afdol memang membaca dan menonton sendiri. Lebih seru membandingkan sendiri hehe. Selamat membaca dan menonton. Salam! (*)

2 comments on “Ini Perbedaan Novel dan Web Series “Layangan Putus”

  1. Aku yang novel gak baca cuma sempat baca di KMB dulu sepertinya ramai ya. Yang web series juga hanya lihat di TikTok sepotong sepotong. Sama serunya ya, jadi tetep aja masih banyak penggemarnya. He. eh adegan 2 banyak yang seronok padahal bisa ditonton anak-anak loh .

    1. Iya masih banyak penggemarnya, mungkin karena pada penasaran pasca cerai mereka gimana.

      Kalau yang di novel banyak diceritakan pasca Aris menikah lagi, gimana Kinan awalnya mencoba mempertahankan pernikahan mereka.

      Iya yang web series banyak adegan dewasanya. Saya aja yang udah nikah agak risih liatnya, apalagi Yang belum nikah

      Iya anak-anak remaja sekarang akses ke internet lumayan bebas, agak ngeri juga ditonton mereka tanpa diskip adegan-adegan dewasanya. Walaupun ada warning 17+ tetap aja kadang diabaikan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *