Cucum Suminar

Lifestyle, Parenting & Travelling Blog

Imlek, Pasar Tradisional Batam Lengang

Suasana berbeda terlihat di Pasar Tradisional Cahaya Garden Batam, Jumat (12/2). Pasar yang biasanya selalu ramai dengan transaksi jual-beli itu terlihat lengang. Ada banyak toko dan lapak yang tutup. Bahkan hampir sebagian besar kopitiam yang berada diareal pasar juga tidak beroperasi.

Suasana Pasar Cahaya Garden saat Imlek. | Dokumentasi Pribadi

Bahkan toko-toko yang menjual frozen food, tak ada satupun yang buka. Alhasil saya dan beberapa pembeli yang lain terpaksa libur dulu berbelanja olahan makanan beku. Padahal saya paling suka berbelanja aneka makanan beku di pasar ini. Produk-produk yang ditawarkan sangat lengkap. Bahkan lebih lengkap dibanding di supermarket. Beberapa bahkan ada produk dari negeri tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

Berbeda dengan penjual-penjual di pasar tradisional lain di Kota Batam, penjual sayur, ikan, dan aneka kebutuhan rumah tangga lain banyak yang beretnis Tionghoa. Begitu pula dengan para pemilik kopitiam. Itu makanya saat Imlek, banyak toko yang tutup. Tidak beroperasi seperti biasa.


Suasana Pasar Cahaya Garden saat Imlek. | Dokumentasi Pribadi

Alhasil banyak pembeli yang menumpuk di salah satu lapak penjual sayuran yang buka. Pembeli bahkan harus rela antre lumayan lama. Menunggu pemilik lapak menghitung belanjaan pembeli satu per satu. Penjual sayur yang buka memang lebih sedikit dibanding penjual ikan, ayam dan daging.

Begitu pula dengan kopitiam. Efek banyak kopitiam yang tutup, kopitiam yang buka diserbu banyak pembeli. Ada pembeli yang makan di tempat, ada juga yang dibawa pulang. Meski tidak berniat dibungkus, beberapa ada yang terpaksa membeli makanan yang dibungkus karena sudah tidak ada lagi meja kosong.


Suasana Pasar Cahaya Garden saat Imlek. | Dokumentasi Pribadi

Meski demikian banyak toko dan kopitiam yang hanya tutup selama satu hari. Saat libur nasional Imlek. Esoknya buka kembali seperti biasa. Hal tersebut seperti yang terlihat di beberapa toko yang memasang pemberitahuan melalui selembar kertas bertuliskan “besok buka”.

Pengunjung Pasar Lebih Sedikit

Tak hanya penjual, pengunjung pasar juga terlihat lebih sedikit dibanding hari-hari biasa. Mereka umumnya tahu, banyak lapak dan toko di Pasar Tradisional Cahaya Garden yang tutup saat Imlek. Itu makanya mereka memilih menunda berbelanja di hari berikutnya, beberapa mempercepat berbelanja sebelum libur nasional Imlek.


Suasana Pasar Cahaya Garden saat Imlek. | Dokumentasi Pribadi

Apalagi pembeli di Pasar Tradisional Cahaya Garden juga banyak yang beretnis Tionghoa. Meski etnis dari suku lain juga lumayan banyak. Jadi sama seperti penjual, mereka libur dulu berbelanja ke pasar untuk merayakan hari besar keagamaan mereka.

FYI, etnis Tionghoa di Batam memang cukup banyak. Mereka juga menyebar di semua titik. Selain itu, mereka juga cukup membaur dengan etnis lain. Sehingga, kalau di Batam tidak ada kesenjangan antara etnis Tionghoa dengan etnis lain. Semua sama. Berbaur tanpa memandang etnis dan agama.


Suasana Pasar Cahaya Garden saat Imlek. | Dokumentasi Pribadi

Saya merasa beruntung tinggal di Batam yang multi etnis. Bukan apa-apa, saat ada perayaan hari beasar keagamaan tertentu, tidak kesulitan memenuhi kebutuhan suatu barang atau jasa. Sebab, ada saja toko yang buka. Saat toko yang ini tutup karena lebaran, toko yang itu buka. Saat toko yang itu tutup karena imlek atau natal, yang ini buka.

Indahnya keberagaman! (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *