Cucum Suminar

Lifestyle, Parenting & Travelling Blog

Seru, Membaca Dongeng Bergambar Melalui Aplikasi Let’s Read

If you want your children to be intelligent, read them fairy tales. If you want them to be more intelligent, read them more fairy tales. (Albert Einstein)

Dongeng memiliki banyak manfaat baik untuk anak. Salah satunya membuat anak lebih cerdas. Hal tersebut seperti yang dikatakan oleh sang genius Einstein sebagaimana yang saya kutip di paragraf atas, bila kamu ingin si buah hati cerdas, bacakan dongeng. Bila ingin mereka lebih cerdas, bacakan lebih banyak dongeng.

Ada banyak hasil penelitian yang menyatakan bahwa dongeng dapat meningkatkan kecerdasan anak. Berdasarkan penelitian Niken Widiastuti dari Universitas Tarumanegara, dongeng dapat melatih kecerdasan emosi anak usia dini. Sementara berdasarkan penelitian Latifah Nur Ahyani dari Universitas Kudus, dongeng dapat membantu meningkatkan perkembangan kecerdasan moral anak pra sekolah.

Dongeng yang memiliki banyak manfaat baik untuk anak. | Dokumentasi Pribadi

Lalu, apakah dongeng dapat meningkatkan kecerdasan secara akademis? Jawabannya adalah iya. Berdasarkan penelitian J.H Blocks yang dirilis dalam The Minesota Symposium on Child Psychology, kecerdasan moral dan emosional anak berbanding lurus dengan kecerdasan akademik. Semakin baik kecerdasan moral dan emosional yang dimiliki seorang anak, umumnya prestasi akademik dari anak tersebut juga akan semakin baik.

Dongeng, Cara Menasihati Anak yang Menyenangkan

Anak umumnya sulit dinasihati oleh orangtua. Terlebih bila nasihat tersebut hanya sebatas kata-kata. Saat dilarang melakukan sesuatu, mereka umumnya semakin tertantang untuk melakukan hal yang dilarang tersebut. Sebaliknya, saat diminta melakukan sesuatu, mereka melakukan banyak cara untuk menghindari melakukan hal tersebut.

Melalui cerita bergambar kita dapat mengarahkan karakter baik anak. | Dokumentasi Pribadi

Umumnya anak-anak mengabaikan anjuran dan larangan dari orangtua bukan karena ingin membangkang, tetapi karena belum tahu hal baik di balik nasihat tersebut. Anak terkadang tertantang ingin mencari tahu sendiri. Tidak mau didikte. Setelah tahu dan mengalami sendiri, baru nurut.

Nah, melalui dongeng, orangtua tidak perlu berbusa-busa menasihati anak. Cukup membacakan dongeng yang sesuai, anak biasanya langsung nurut. Hal tersebut dikarenakan melalui dongeng, anak dapat diberi pemahaman situasi secara konkret. Ada sebab-akibat yang ditampilkan di dalam cerita.

Anak tidak serta merta dilarang begini dan begitu, diharuskan melakukan ini dan itu. Ada tokoh yang ditampilkan, yang diceritakan secara utuh. Mereka bisa mengikuti perjalanan si tokoh. Bersimpati, berempati. Mereka bisa mencontoh sifat dan perilaku baik si tokoh, sebaliknya menghindari hal-hal kurang baik yang dilakukan si tokoh dalam cerita.

Ada banyak dongeng, tinggal kita pilih yang sesuai dan disukai anak. | Dokumentasi Pribadi

Terlebih dalam dongeng anak, tokoh antagonis dan protagonis biasanya ditampilkan secara eksplisit. Amanat dan hikmah cerita juga ditampilkan secara gamblang. Anak tidak perlu menebak-nebak apa pesan moral dari cerita tersebut. Beberapa cerita bahkan menampilkan pesan moral dari cerita tersebut di paragraf akhir. Jadi anak tidak perlu menyimpulkan sendiri.

Saya pernah memanfaatkan dongeng agar anak menjadi lebih penurut, mau mendengarkan nasihat orangtua. Waktu itu saya membacakan dongeng Anak Katak Hijau yang Nakal kepada anak saya. Dongeng yang menceritakan seekor anak katak yang tidak pernah mau mendengarkan nasihat sang ibu, hingga akhirnya ia menyesal saat sang ibu meninggal.

Selain itu saya juga membacakan cerita mengenai anak-anak bebek yang tidak mau mendengarkan petuah sang ibu. Setiap kali pergi dari rumah untuk mencari makan, si ibu bebek selalu berpesan kepada anak-anaknya agar tidak keluar rumah dan bermain di halaman belakang. Namun, bukannya mengikuti nasihat sang ibu, anak-anak bebek tersebut malah penasaran bermain di halaman belakang rumah.

Ternyata di halaman belakang rumah bebek-bebek itu adalah sungai yang memiliki arus deras. Alhasil saat anak-anak bebek tersebut bermain di halaman belakang rumah dan melintasi sungai, mereka terbawa arus. Beruntung di dongeng tersebut diceritakan semua anak bebek selamat meski sempat hanyut.

Dongeng anak bisa didapat dari mana saja, bisa dari majalah, buku, koran bahkan aplikasi digital. | Dokumentasi Pribadi

Setelah didongengi cerita tersebut, anak saya yang sebelumnya suka ngeyel, menjadi lebih penurut. Namun, saat saya melarang dan menganjurkan ia melakukan sesuatu, harus disertai alasan. Mengapa hal tersebut tidak boleh dilakukan, mengapa harus dilakukan. Sehingga, ia memiliki pemahaman yang utuh. Tidak penasaran alasan di balik larangan dan anjuran tersebut.

Menurut saya, dongeng itu cara menasihati yang paling menyenangkan untuk anak. Sambil mendengarkan nasihat-nasihat baik, anak juga bisa sambil berekreasi. Bersenang-senang, bersantai, dan menggembirakan hati. Apalagi sebagai mahluk sosial, manusia itu senang bercerita dan mendengarkan cerita.

Dongeng, Salah Satu Cara Memenuhi Hak Anak

Berdasarkan Konvensi Hak Anak PBB Tahun 1989, ada 10 hak anak yang harus dipenuhi. Hak-hak tersebut adalah hak untuk bermain, mendapatkan pendidikan, mendapatkan identitas, mendapatkan status kebangsaan, mendapatkan makanan, mendapatkan akses kesehatan, mendapatkan rekreasi, mendapatkan kesamaan, dan hak memiliki peran dalam pembangunan.

Membaca dongeng juga bisa dijadikan sebagai rekreasi. | Dokumentasi Pribadi

Melalui dongeng, setidaknya kita bisa memenuhi tiga hak anak, yakni hak untuk bermain, mendapatkan rekreasi, dan mendapatkan pendidikan. Seperti yang sudah saya singgung sebelumnya, melalui dongeng anak bisa mendapatkan hak bermain dan berekreasi. Sebab, anak bisa berimajinasi. Bersenang-senang.

Terlebih bila yang mendongeng cukup kreatif, tidak hanya membacakan begitu saja, tetapi juga melakukan gerakan yang menghibur yang sesuai dengan jalan cerita dongeng. Selain itu, suara untuk setiap karakter juga disesuaikan meski yang mendongeng hanya satu orang. Suara setiap tokoh di dalam cerita dibuat berbeda, ada yang menggunakan suara berat, melengking, atau ringan.

Tak hanya untuk menggembirakan hati anak, mendongeng juga bisa digunakan sebagai media anak untuk mendapatkan hak pendidikan. Ada banyak pengetahuan dan informasi  yang bisa anak dapat dari dongeng, mulai dari pengetahuan umum, pengetahuan agama, hingga pengetahuan ilmiah.

Apalagi dongeng sekarang cukup beragam. Tak hanya sebatas cerita legenda, asal usul suatu wilayah, atau dongeng tentang putri raja, tetapi juga sudah merambah ke hal-hal yang akrab dengan kehidupan anak sehari-hari. Media untuk mengakses pun sudah beragam. Tak melulu melalui buku, bisa juga melalui ponsel pintar.

Membaca dongeng juga bisa mengasah kemampuan berbahasa. | Dokumentasi Pribadi

Menariknya, melalui dongeng anak juga bisa sekaligus belajar untuk mengasah kemampuan berbahasa. Dongeng biasanya disusun dengan kalimat-kalimat runut yang sesuai dengan kaidah-kaidah berbahasa. Bila sering dibacakan cerita, anak biasanya lebih mudah menguasai keterampilan berbahasa.

Tak hanya itu, anak juga jadi tahu cara pengucapan sebuah kata.  Kata ini harus diucapkan begini, kata itu harus diucapkan begitu. Apalagi bila tulisan dan cara pengucapan berbeda, seperti Bahasa Inggris misalnya atau beberapa kata dalam Bahasa Sunda.

Lebih Seru dengan Cerita Bergambar

Namun, anak biasanya cepat bosan. Apalagi anak-anak pra sekolah yang belum lancar membaca. Itu makanya saat mendongeng lebih baik memilih cerita bergambar. Jadi sambil membacakan dongeng tersebut, kita bisa sekaligus memperlihatkan gambar-gambar menarik yang menjadi ilustrasi cerita.

Membaca menjadi lebih seru dengan cerita bergambar. | Dokumentasi Pribadi

Saya sering menceritakan dongeng dengan kata-kata sendiri. Panduannya adalah gambar. Saya suka menjelaskan lebih detail cerita tersebut melalui gambar. Saya suka menyebutkan benda-benda yang ada di dalam gambar sambil berinteraksi dengan anak. Sehingga, selain ceritanya menjadi lebih seru, ada pengetahuan baru juga yang didapatkan anak.

Untuk anak yang sudah bisa membaca cerita sendiri, cerita bergambar ini juga sangat krusial. Anak biasanya bosan bila hanya melihat deretan tulisan. Bila diminta membaca cerita tanpa gambar, belum apa-apa sudah menolak duluan. Capek katanya melihat deretan tulisan yang tanpa ujung.

Namun bila cerita tersebut banyak gambar, apalagi ilustrasinya sangat menarik, tanpa diminta si buah hati akan membaca cerita tersebut. Setidaknya, membaca melalui gambar-gambar yang ditampilkan di setiap halaman. Lalu, ujung-ujungnya tak hanya gambarnya yang dilihat, ceritanya juga dibaca.

Tak hanya menarik minat anak untuk membaca, cerita bergambar juga sangat membantu anak untuk lebih memahami isi cerita. Apalagi anak biasanya penasaran ingin melihat wajah si tokoh cerita, ingin melihat benda atau tempat yang diceritakan. Terlebih bila benda-benda tersebut tidak bisa ditemui di lingkungan tempat tinggal.

Memanfaatkan Aplikasi Let’s Read

Sebelum pandemi Covid-19 menerpa Indonesia awal 2020 lalu, secara berkala saya suka mengajak anak ke toko buku di salah satu pusat perbelanjaan di dekat rumah. Biasanya kami membeli beberapa buku cerita bergambar untuk dibaca bersama-sama.

Sebelum pandemi saya dan anak rutin ke toko buku, sekarang memilih membaca melalui aplikasi di ponsel. | Dokumentasi pribadi

Namun, saat ini kebiasaan tersebut tidak lagi kami lakukan. Sejak corona merebak, bila tidak terlalu perlu kami memilih menghabiskan waktu di dalam rumah. Itu makanya sejak beberapa waktu terakhir ini saya mencari beberapa alternatif bacaan anak melalui aplikasi digital yang dapat dibaca melalui ponsel.

Ternyata ada aplikasi Let’s Read yang diluncurkan The Asia Foundation yang bisa kita install melalui playstore. Perpustakaan digital yang menyajikan beragam cerita bergambar untuk anak-anak. Saat mengintsall aplikasi ini saya sedikit ngedumel dalam hati, duuuh kenapa baru tahu sekarang.

Membaca dongeng di aplikasi Let’s Read. | Dokumentasi Pribadi

Aplikasinya sangat bagus. Cerita dan ilustrasi yang disajikan sangat menarik. Saat saya membaca cerita-cerita di Let’s Read bersama anak, anak-anak saya langsung suka. Baik si sulung yang sudah berusia 9 tahun, maupun si bungsu yang baru berusia 27 bulan.

Cerita yang ditampilkan beragam. Ada yang mengenai superhero, sains, hewan, cerita rakyat, seni dan musik, alam, kesehatan, keluarga dan persahabatan, hingga cerita-cerita yang mengasah kemampuan anak untuk memecahkan masalah dan memupuk kemampuan berpikir yang kritis.

Beberapa pilihan bacaan di aplikasi Let’s Read. | Dokumentasi Pribadi

Selain itu, tak hanya cerita-cerita yang berlatar Indonesia, tetapi juga ada dari negara lain, seperti Malaysia, Vietnam, Filipina, Korea, Pakistan, hingga India. Sehingga, anak-anak juga bisa mengenal budaya dari negara-negara lain melalui cerita. Selain itu, bisa tahu kebiasaan yang dilakukan anak-anak di negara lain juga.

Menariknya, kita juga dapat memiih bahasa dari setiap cerita yang ingin kita baca. Tinggal mengatur bahasa yang akan kita pilih. Nanti secara otomatis, cerita akan terfilter sendiri berdasarkan bahasa yang kita pilih. Ada sekitar 50 bahasa yang ditawarkan, mulai dari Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Urdu, Tagalog, hingga beberapa bahasa daerah di Indonesia.

Ada sekitar 50 bahasa yang ditawarkan, salah satunya Bahasa Sunda. | Dokumentasi Pribadi

Seneng banget! Jadi tidak perlu repot membeli banyak buku cerita. Apalagi ada Bahasa Sunda juga. Si sulung sejak dulu ingin diajarkan Bahasa Sunda. Agak sedikit sulit karena biasanya saya mengajarkan bahasa melalui buku cerita. Apalagi kami tinggal di Batam, Kepulauan Riau. Nyaris tidak ada yang menjual buku berbahasa Sunda. Nah, dengan aplikasi ini bisa lebih mudah mengajarkan Bahasa Sunda.

Hal lain yang membuat aplikasi ini juara adalah ada pilihan level bacaan. Ada pilihan untuk tingkat pembaca pemula, level 1 hingga level 5. Jadi bisa disesuaikan dengan usia anak, atau dengan tingkat kemampuan membaca anak. Untuk level lebih bawah, tema dan bahasa yang disajikan lebih sederhana. Tulisan lebih sedikit, gambar yang mendominasi.  

Namun yang paling juara adalah aplikasi Let’s Read ini gratis. Kita juga tidak perlu melakukan pendaftaran apapun. Setelah diinstall bisa langsung diakses dan dibaca. Selain itu, bisa dibaca online, maupun offline. Jadi yuk buru-buru install aplikasi Let’s Read ini! Salam! (*)

13 comments on “Seru, Membaca Dongeng Bergambar Melalui Aplikasi Let’s Read

  1. Aplikasinya keren banget sih. Yuk, kita pindahin aplikasi yang sering anak buka yaitu video youtube menjadi aplikasi Let’s Read yang bisa membuat anak2 lebih berimajinasi lebih jauh. Jangan lupa, kita sbg orangtua juga harus mendampinginya untuk ikut membaca.

  2. Wah menarik ya aplikasinya. Ketimbang emak-emak ngomel anaknya gak mau baca buku dan lebih betah megang gawai, mending gawainya dikasih aplikasi Let’s Read. Lalu emaknya ikut baca dongeng bareng anaknya. Malah jadi asik.

  3. Aku bersyukur mba, dulu sering di dongengin mbah waktu masih kecil. Ke anakku, aku juga sering membelikan dia buku-buku cerita bergambar saat dia udah bisa baca. Kalau jaman aku kecil dulu ada kaset-kaset dongeng gitu kalau sekarang kayaknya sudah enggak ada. Padahal asyik deh, dengerin dongeng sambil main hehe

  4. Bagus ya aplikasi Let’s Read ini, banyak cerita dengan ragam bahasa. Bisa menjadi salah satu pilihan untuk mengajarkan bahasa ibu ke anak. Membacakan buku cerita memang banyak manfaatnya ya mbak, selain itu anak2 jadi lebih kreatif.

  5. Bagus banget ya Let’s Read, ada 50 pilihan bahasa. Itu sih bakalan ibunya yg belajar bahasa sambil bacain cerita buat anak. Hehe…Gambarnya pun lucu-lucu…

  6. MasyaAllah mbak cucum lihat foto-fotonya duh senengnya aku, memang dari kecil suka sama buku ya mbak, terlihat enjoy kalau sama buku. Anyway aplikasi Let’s read ini favorit aku juga lo mbak cucum, kalau pas budget untuk beli buku gak ada, aku berpindah ke aplikasi ini. Aku aja betah, apalagi anakku mbak, duh senangnya. Cerita oke punya apalagi visualisasinta top markotop. Salam kenal mbak

  7. halo adek manis, sama dong anakkku juga suka baca dongeng, baca buku bobo juga samaan. eh kalau aplikasi lets read, ya jangan ditanya masih nangkring di handphone buat digunakan membacakan cerita kalau sebelum tidur

  8. anak anak akan selalu suka dengan dongeng ya mbak
    aku juga suka bacakan anak anak buku di let’s read, koleksinya banyak dan ceritanya sangat menarik

  9. Improvisasi dalam mendongeng ini bikin anak-anak semakin senang yaa..
    Karena kalau anaknya tipikal yang suka dibacakan bolak-balik sebuah kisah, kadang Ibunya sudah bosan duluan, hehehe…
    Let’s Read menambah khasanah dunia literasi digital pada anak.

  10. Thank you mbak sharingnya. Mau install aplikasi Let’s Read juga buat anak-anak. Sebelum pandemi, kami rutin sebulan sekali ke toko buku. Dengan aplikasi ini bisa jauh lebih hemat nih.

Leave a Reply to Kata Nieke Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *