Cucum Suminar

Lifestyle, Parenting & Travelling Blog

Ini Alasan Mengapa Air PDAM Belum Siap Minum dari Keran Pelanggan

Minum air langsung dari kran. |Dokumentasi kompas.com

Air perpipaan yang diolah perusahaan pengelola air minum (PDAM) sudah banyak yang siap minum. Kualitas air yang dihasilkan sudah air minum, bukan sekadar air bersih. Air baku yang sudah diolah, bisa langsung ditenggak tanpa di masak terlebih dahulu. Salah satunya air perpipaan di Batam, Kepulauan Riau.

Selain Batam, instalasi pengolahan air perpipaan di Kota Bogor, Jawa Barat, juga sudah menghasilkan  air minum, bukan lagi air bersih.  PDAM Tirta Pakuan bahkan sepertinya sudah mampu menghasilkan air minum, bukan lagi sebatas air bersih, sejak akhir 1990-an, hampir dua dasawarsa lalu.

Saya yakin ada cukup banyak PDAM di Indonesia yang sudah mempu menghasilkan air olahan sekelas air minum. Hanya saja, mereka umumnya tidak secara terang-terangan mengklaim air yang mereka olah sudah mampu diminum langsung dari keran pelanggan, tanpa dimasak hingga mendidih terlebih dahulu.

Mengapa demikian? Alasan utamanya, karena mereka memang belum yakin air yang mereka olah bisa langsung diminum di keran-keran milik pelanggan. Hal tersebut dikarenakan perusahaan air minum (PDAM) belum dapat menjamin air yang sampai ke pelanggan tetap terjaga kualitasnya seperti halnya saat masih berada di instalasi pengolahan air. Mereka khawatir ada penurunan kualitas saat air tersebut didistribusikan kepada pelanggan.

Kualitas Pipa yang Tidak Memadai

Ada banyak penyebab yang dapat membuat kualitas air PDAM yang didistribusikan kepada pelanggan menurun. Salah satu penyebab utama adalah kualitas pipa yang tidak memadai, yang tidak sesuai peruntukan.

Pipa. | Dokumentasi atbbatam.com

Untuk jaringan pipa distribusi dan transmisi yang pengelolaannya langsung dibawah otoritas PDAM, umumnya menggunakan pipa standar untuk air minum. Sehingga, kualitas air yang dialirkan tetap bisa sebaik saat berada di instalasi pengolahan air.

Namun, untuk jaringan pipa di tempat pelanggan, tidak seluruhnya menggunakan pipa dengan kualitas yang memadai. Beberapa pelanggan ada yang bahkan menggunakan pipa untuk mengalirkan air rembesan pengatur suhu ruangan (air conditioner).

Umumnya mereka melakukan itu karena tidak tahu, bukan karena kesengajaan. Terlebih, pemasangan jaringan pipa di tempat pelanggan biasanya dilakukan secara mandiri, tidak dibawah pengawasan PDAM secara langsung.

Padahal, penggunaan pipa yang tidak sesuai peruntukan dikhawatirkan akan menyebabkan penurunan kualitas air perpipaan. Bukan tidak mungkin pipa akan mengalami korosi atau bahkan ditumbuhi lumut.

Sehingga, kualitas air yang dialirkan tidak lagi sebaik saat diolah oleh PDAM, atau setidaknya tidak sebaik saat mengalir dijaringan-jaringan pipa yang langsung pengelolaannya dibawah otoritas PDAM.

Selain itu, karena tidak langsung berada dibawah tanggung jawab perusahaan pengelola air minum, jaringan pipa di rumah pelanggan juga hampir tidak pernah dibersihkan secara berkala. Bahkan mungkin tidak pernah dibersihkan sejak dipasang hingga saat ini.

Berbeda dengan pipa yang berada di bawah tanggung jawab PDAM secara langsung. Mereka umumnya secara berkala melakukan pembersihan pipa. Dengan harapan agar kualitas air yang dialirkan kepada pelanggan selalu terjaga dengan baik.

Kebocoran Masih Tinggi

Penyebab kedua air perpipaan di Indonesia belum diklaim dapat langsung diminum di keran-keran milik pelanggan karena tingkat kebocoran air masih tinggi. Rata-rata tingkat kehilangan air PDAM Indonesia mencapai 33,16 peresen.

Kebocoran. | Dokumentasi atbbatam.com

Padahal seperti yang kita tahu, kebocoran air menjadi salah satu penyebab PDAM merugi. Selain itu, juga menjadi salah satu penyebab kualitas air yang dialirkan kepada pelanggan mengalami penurunan.

Saat terjadi kebocoran pipa, tidak jarang tanah, pasir, hingga benda lain yang berada di sekitar pipa ikut masuk ke dalam pipa dan ikut terdistribusikan bersama dengan air yang disuplai kepada pelanggan. Terlebih bila kebocoran air tersebut tidak diketahui, karena mungkin terjadi di tempat-tempat yang jarang dilalui.

Masih Mengalami Gangguan Suplai Air

Suplai air yang belum mengalir selama 24 jam juga menjadi salah satu penyebab mengapa PDAM belum “pede” mengklaim air yang mereka olah sudah langsung dapat diminum di keran-keran pelanggan.

Pengerjaan proyek yang menyebabkan gangguan suplai. | Dokumentasi atbbatam.com

Apalagi seperti yang kita tahu, pendistribusian air perpipaan di Indonesia masih rentan mengalami gangguan, mulai dari gangguan karena kebocoran pipa, pemasangan pipa baru, gangguan listrik, pemeliharaan jaringan, hingga hal teknis lain.

FYI, setelah air kembali mengalir usai pipa kosong beberapa saat karena ada gangguan suplai, tak jarang air yang ada di dalam pipa tersebut mengalami turbulensi. Sehingga, menyebabkan kualitas air menurun.

Selain itu, saat pipa kosong karena ada gangguan suplai, khawatir tumbuh mikroorganisme yang merugikan di dalam pipa. Meski sebenarnya secara berkala pipa-pipa tersebut selalu dibersihkan.

Air yang didistribusikan ke pelanggan juga sebenarnya sudah dibubuhi disinfektan yang kadarnya sudah sesuai dengan yang sudah ditentukan. Sehingga, bakteri yang merugikan seharusnya bisa dicegah dan air yang didistribusikan ke pelanggan terjaga kehigienisannya.

Menyiapkan Anjungan  Air Kran Siap Minum

Namun, meski belum secara gamblang mengklaim air yang mereka olah dapat langsung diminum di kran-kran milik pelanggan, sudah ada cukup banyak perusahaan pengelola air minum di Indonesia (PDAM) yang menyiapkan anjungan air keran siap minum. Umumnya disediakan di tempat-tempat umum atau kantor pemerintahan.

Anjungan kran air siap minum. | Dokumentasi batampos.com

Kalau untuk di Batam sendiri, sudah ada cukup banyak titik yang disediakan anjungan air keran siap minum, mulai dari kantor Walikota, kantor BP Batam, rumah sakit, bandar udara, hingga sekolah. Umumnya titik-titik yang disasar adalah titik-titik yang cukup banyak dikunjungi masyarakat, tetapi jelas siapa penanggung jawab dari gedung tersebut.

Bukan apa-apa, anjungan air keran siap minum rentan disalahgunakan. Entah iseng, tidak tahu, atau apa, terkadang ada saja oknum yang tidak memanfaatkan anjungan keran air minum tersebut dengan seharusnya. Bukannya dimanfaatkan untuk mengisi botol air minum, malah digunakan untuk mencuci tangan, bahkan mencuci barang lain, seperti halnya kitchen sink.

Alhasil, anjungan keran air siap minum menjadi kotor. Bila sudah kotor, siapa yang mau memanfaatkan anjungan tersebut untuk air minum? Terlebih ada cukup banyak orang Indonesia yang belum begitu yakin, air perpipaan di Indonesia sudah bisa langsung minum dari keran.

Petugas PDAM juga tidak mungkin selama 24 jam mengawasi anjungan keran air siap minum tersebut. Biasanya hanya dibersihkan secara berkala. Memang perlu kesadaran dan upaya semua pihak untuk saling menjaga agar anjungan air kran siap minum dapat difungsikan sesuai tujuan dan peruntukan.

Agar kualitas anjungan air keran siap minum terjamin kualitasnya hingga ke pelanggan, PDAM atau perusahaan air minum menyiapkan sendiri jaringan pipa di anjungan tersebut. Membangun jaringan pipa baru dengan pipa yang mereka siapkan sendiri, sehingga kualitas air yang dialirkan sangat terjamin, sudah siap minum.

Surabaya Mulai Jajaki Air Siap Minum untuk Apartemen dan Perumahan

Berdasarkan informasi yang dirilis jawapos.com dengan judul “Air Siap Minum di   Perumahan dan Apertemen, PDAM Butuh 1,8 Triliun”, PDAM Surya Sembada Surabaya saat ini sedang, menyiapkan proyek air siap minum yang menyasar pelanggan perumahan dan apartemen. Rencananya proyek tersebut akan mulai direalisasikan pada 2020 mendatang.

Saat ini PDAM Surabaya sudah mulai mensurvei beberapa titik lokasi untuk proyek tersebut. Selama setahun belakangan, bahkan sudah melakukan ujicoba untuk mensukseskan proyek tersebut. Ada satu kawasan yang sudah dilayani air siap minum. Sehingga, pelanggan sudah bisa minum langsung dari keran.

Ah, semoga air keran siap minum di Indonesia dapat segera terwujud secepatnya ya. Biar tidak ada lagi ibu-ibu yang galau karena tidak kuat mengangkat galon ke dispenser, tidak ada lagi meme-meme yang membahas mengenai hal tersebut hehe. Salam! (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *