Cucum Suminar

Lifestyle, Parenting & Travelling Blog

Warung Anak Sehat, Membuat Ibu Tak Khawatir Lagi dengan Jajanan Anak

Warung Anak Sehat (WAS). | Dokumentasi sarihusada.co.id

Pilih jajanan yang bersih, sehat. Jangan jajan sembarangan!

Itu selalu yang saya ucapkan setiap kali si sulung, Qisti, berangkat sekolah. Terkadang sebelum saya selesai mengucapkan nasihat tersebut, anak kelas 2 SD itu suka memotong, melanjutkan kalimat yang tersisa.

Awal Qisti masuk Sekolah Dasar (SD), saya tidak memberikan uang jajan. Saya biasanya membawakan bekal dari rumah. Kalau pun Qisti ingin jajanan, biasanya pagi sebelum masuk ke dalam kelas, saya akan mengajak Qisti ke kantin. Saya biasanya membiarkan ia memilih beberapa jajanan. Bila sesuai dengan “standar” yang saya tetapkan, jajanan tersebut akan lolos menjadi bekal, bila tidak saya akan memilihkan jajanan lain.

Says dan si sulung. | Dokumentasi Pribadi

Agak ngeri melepas anak jajan. Apalagi sering tersiar kabar ada jajanan di sekitar sekolah yang tidak layak konsumsi, bahkan dicampur zat adiktif. Beberapa hari lalu malah berseliweran di whatapps group terkait beberapa anak sekolah yang terpaksa di rawat di rumah sakit karena terkena difteri akibat jajan sembarangan.

Awalnya, trik yang saya terapkan berhasil. Terlebih saat duduk di TK A dan TK B, Qisti juga tidak pernah diberikan uang jajan. Saya selalu membawakan camilan dari rumah. Selain itu, karena belajar hingga pukul 12.00 WIB, saya ikutkan catering yang disediakan oleh pihak sekolah.

Namun seiring waktu, Qisti mulai merengek meminta jajan sendiri pada waktu istirahat. Dengan kata lain, ia ingin diberi bekal uang jajan, bukan makanan yang pilihannya berdasarkan persetujuan saya. Mungkin efek melihat temannya yang lain yang lebih leluasa memilih jajanan sendiri.

Si sulung saat bermain dengan teman sekolah. | Dokumentasi Pribadi

Meski sedikit berat, permintaan tersebut akhirnya saya luluskan. Saya hanya meminta ia memilih makanan yang akan dibeli, harus bersih dan tidak berbahaya. Bila setelah dibeli dan dikonsumsi makanan itu terasa basi, aneh, atau tidak seperti rasa yang seharusnya, lebih baik tidak dilanjutkan untuk dimakan.

Saya berpikir, mau sampai kapan memproteksi si kecil terus. Ia juga harus belajar mengenali makanan dan minuman yang layak dikonsumsi. Apalagi di sekolah tempat anak saya belajar juga cukup banyak makanan bersih dan sehat. Apalagi pemasok utama makanan yang dijual di kantin adalah para orang tua murid yang anaknya juga bersekolah di situ.

Dokumentasi facebook Warung Anak Sehat

Paling agar merasa lebih aman, saya selalu mewajibkan anak saya sarapan sebelum berangkat ke sekolah. Khawatir saja Qisti “bandel”, pagi-pagi jajan es, atau makanan pedas. Bila sudah sarapan, diharapkan perutnya lebih kuat menerima jajanan. Terlebih berdasarkan penelitian, anak yang biasa sarapan pagi dengan gizi seimbang terbukti lebih mudah berkonsentrasi, dan memiliki nilai akademis empat kali lebih tinggi dibanding anak yang tidak terbiasa sarapan.

Jajanan Sehat di Warung Anak Sehat

Siswa SD di Ambon, Bandung, Bogor, dan Yogyakarta, sebenarnya lebih beruntung. Tak perlu repot memilih jajanan sehat dan bernutrisi, tinggal jajan saja di Warung Anak Sehat (WAS) yang digagas PT Sari Husada Generasi Mahardika dan Danone Ecosystem Fund. Semua makanan dan minuman yang dijual di warung tersebut layak konsumsi, sehat, dan bergizi.


Dokumentasi facebook Warung Anak Sehat

Menurut WAS Project Manager, Talitha Andini Prameswari, yang dikutip sarihusada.co.id, tujuan dibentuk WAS adalah untuk membiasakan siswa SD mengkonsumsi makanan dan minuman sehat dan bernutrisi. Menariknya, tentu dengan harga yang terjangkau. Sesuai dengan uang jajan anak SD.

Saat ini program yang sudah dijalankan sejak 2011 tersebut sudah menyasar 446 sekolah. Sementara, Ibu Warung Anak Sehat (IWAS) yang sudah bergabung mencapai 350 orang. Agar tepat sasaran, sekolah dipilih berdasarkan rekomendasi dari pemerintah. Selain itu, agar program lebih optimal, digandeng juga ahli dan instansi terkait.

Facebook Warung Anak Sehat kerap membagikan resep seperti ini, juga tips terkait kesehatan dan nutrisi.

Selain bertujuan membiasakan anak SD jajan jajanan sehat dan bernutrisi, program ini juga dijalankan untuk mendorong para perempuan mengembangkan diri menjadi pengusaha profesional, sekaligus menjadi duta nutrisi di sekolah-sekolah.

Para IWAS mendapat pendampingan, pelatihan, dan peningkatan kemampuan bisnis, mulai dari cara mencatat penjualan dan keuntungan, hingga mendapat saran untuk pengembangan usaha. Beberapa programnya dapat diintip di facebook Warung Anak Sehat. Ah, semoga di Batam juga segera ada WAS.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *