Cucum Suminar

Lifestyle, Parenting & Travelling Blog

Saat Kartu ATM Terblokir di Tengah Pandemi Corona

Gambar diambil dari infoperbankan.com

Hati-hati dengan lintasan pikiran karena bisa berubah menjadi kenyataan.

Entah mengapa, sejak virus corona merebak, setiap kali saya mengantre untuk mengambil uang di ATM selalu terlintas tanya dalam benak, “Sedang social distancing seperti ini, bagaimana bila kartu ATM milik kita bermasalah, tertelan misalkan, atau terblokir? Pasti repot mengurusnya”

Lalu, entah lintasan pikiran yang ke berapa, kartu ATM saya benar-benar terblokir. Minggu (5/4) pagi, saat saya akan mengambil uang di salah satu mesin ATM dekat rumah, kartu ATM Mandiri saya tiba-tiba tidak bisa digunakan sebagaimana mestinya. Saat hendak mengambil uang, bukan uang yang keluar, tetapi suara mesin ATM yang berbunyi lumayan kencang –seperti sedang memutar sesuatu. Setelah itu, lalu muncul tulisan, ‘Kartu ATM Anda tidak dapat digunakan’.

Saya pernah mengalami hal serupa beberapa kali. Sehingga, tidak terlalu panik. Biasanya bila pindah mesin ATM, kartu akan berfungsi seperti biasa. Seolah tidak terjadi apa-apa. Namun, saat itu, saya sudah pindah ke mesin ATM lain pun, kartu ATM saya ternyata tetap tidak bisa digunakan.

Saat menghubungi Layanan Pelanggan Mandiri di nomor 14000, salah satu petugas mengatakan, kartu ATM saya secara otomatis sudah terblokir oleh mesin. Sehingga, harus diganti baru di kantor cabang Bank  Mandiri teredekat. Petugas itu mengatakan, memang ada beberapa mesin ATM Mandiri yang akan langsung memblokir kartu bila mesin tersebut berputar-putar lama dan tidak mengeluarkan uang yang akan ditarik.

Saat diberitahu harus mengganti kartu di kantor cabang terdekat, saya sedikit lemas. Malas harus mengantre ke customer service, terlebih ditengah pandemik corona seperti ini. Apalagi petugas layanan pelanggan tersebut mengatakan, efek covid-19 tidak semua kantor cabang Mandiri beroperasi seperti biasa.

Lalu dengan baik hati, petugas tersebut menyebutkan daftar kantor cabang Bank Mandiri yang tetap beroperasi di Batam ditengah corona yang semakin merebak. Saat saya menanyakan apakah Kantor Cabang Bank Mandiri Palm Spring beroperasi seperti biasa, petugas tersebut mengatakan tidak ada dalam daftar.

Ia mengatakan, hal tersebut ada dua kemungkinan, pertama nama kantor cabangnya bukan seperti yang saya sebutkan, kedua kantor cabang tersebut memang sedang tidak beroperasi dulu selama corona merebak.

Proses Pergantian Relatif Kilat

Esok harinya, saya memutuskan mengurus kartu ATM yang terblokir tersebut. Meski sudah diberitahu kemungkinan besar tidak beroperasi, saya tetap datang ke Kantor Cabang Bank Mandiri Palm Spring, Batam. Kantor cabang tersebut relatif dekat dari rumah, selain itu nasabah yang berkunjung ke sana relatif lebih sedikit dibanding cabang terdekat lain.

Sesuai dugaan, Kantor Cabang Palm Spring tutup. Salah satu petugas yang sedang berjaga di kantor cabang tersebut mengatakan, kantor cabang tersebut tidak beroperasi hingga 17 April 2020 sebagai salah satu upaya dukungan untuk membantu menekan penyebaran pandemik covid-19.

Saat kantor cabang tersebut dipastikan tutup, saya sempat ragu-ragu. Bingung, mau pergi ke kantor cabang Bank Mandiri yang mana. Ada dua pilihan, Cabang Imam Bonjol, Nagoya, atau Batamcentre. Dua-duanya merupakan kantor cabang yang sangat diminati nasabah. Selalu ramai. Akhirnya saya memutuskan ke Bank Mandiri Batamcentre. Jaraknya lebih dekat dari Palm Spring.

Saya sudah menyiapkan mental agar kuat antre lumayan lama. Terlebih saat dipintu masuk bank tersebut, terlihat motor yang diparkir berjejer. Banyak. Namun, di luar dugaan, ternyata tidak ada antrean di customer service. Ada sedikit antrean di bagian teller. Namun, tidak sebanyak hari biasa.

Suasana Bank Mandiri Batamcentre. Sebelum masuk diperiksa suhu badan, menjaga jarak dan menggunakan masker. | Dokumentasi Pribadi

Tak lama setelah saya sampai, langsung dipersilakan menuju ke petugas customer service. Proses penggantian ATM juga sangat kilat. Setelah menceritakan keperluan saya dan kronoligis kejadian mengapa kartu ATM saya sampai terblokir ke petugas customer service, kemudian memverifikasi data, memperlihatkan KTP, buku tabungan dan kartu ATM, saya langsung diberikan kartu ATM baru tanpa biaya apapun. Setelah itu, menginput PIN Baru. Langsung pulang. Satu jam kemudian setelah ATM tersebut diaktifkan, sudah dapat digunakan seperti biasa.

Suasana bank memang terlihat lebih sunyi. Masing-masing pengunjung sibuk dengan kegiatan sendiri sambil menggunakan masker. Tidak ada pengunjung yang mengobrol, atau becanda dengan sesama pengunjung untuk mengisi rasa jemu saat mengantre seperti hari-hari biasa.

Mungkin karena jarak berdiri juga dibatasi, begitu pula dengan jarak duduk. Kursi yang sedianya bisa diduduki oleh tiga orang, hanya diperbolehkan diduduki oleh dua orang. Bagian tengah diberi tanda imbauan agar jarak duduk antar nasabah tidak terlalu dekat. Terlebih banyak kursi kosong. Sehingga, setiap pengunjung memilih untuk duduk di kursi yang masih kosong, dibanding duduk satu kursi dengan nasabah lain.

Selalu Sediakan Uang Tunai yang Cukup

Minggu pagi itu, usai mengambil uang di ATM saya berencana akan berbelanja aneka sayuran di warung dekat rumah. Namun, karena kartu ATM bermasalah akhirnya rencana berbelanja tersebut urung. Uang didompet hanya tersisa Rp50.000, khawatir nanti ada keperluan lain yang lebih mendesak.

Saya memang buka tipe orang yang suka menyimpan uang tunai lumayan banyak di rumah. Saat diperlukan, baru mengambil. Namun, setelah kejadian ini saya sepertinya harus sedikit menyetok uang tunai. Setidaknya untuk keperlua dua-tiga hari. Sehingga, kalaupun ada insiden kartu ATM terblokir lagi, tidak terlalu was-was jadi “bokek” mendadak hehe.

Beruntung minggu pagi itu, kebutuhan untuk memasak lumayan lengkap. Beras, minyak goreng, dan sedikit lauk masih ada. Sehingga, bisa dicukup-cukupkan hingga kartu ATM tersebut pulih. Beruntung juga kejadiannya Minggu, sehingga esok paginya sudah bisa langsung diurus.

Hal yang lebih penting, menjaga pikiran. Jangan berpikiran aneh-aneh, jangan membayangkan yang tidak-tidak. Khawatir seperti saya. Tidak ada “angin”, tidak ada “hujan” kartu ATM tiba-tiba terblokir hehe, hanya gara-gara sebelumnya membayangkan bagaimana bila tiba-tiba kartu ATM tidak bisa digunakan ditengah wabah corona. Salam! (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *