Menikmati Akhir Pekan di Turi Beach Resort, Batam
Hawa sejuk khas pegunungan langsung menyeruak tatkala kami memasuki area Turi Beach Resort, Batam, Kepulauan Riau. Deretan pohon yang tinggi menjulang, bunga-bunga yang bermekaran, disertai embusan angin yang menyejukan, membuat suasana terasa semakin segar.
Alhasil, sepanjang dari pos masuk hingga lobby kami lebih memilih membuka jendela mobil lebar-lebar, mengistirahatkan sejenak air conditioner, agar bisa lebih banyak menyesap sejuknya udara alami yang ditawarkan resort bernuansa etnik seluas 7,7 hektar di wilayah Nongsa tersebut.
Turi Beach Resort memang sedikit berbeda dengan resort-resort di Kota Batam pada umumnya. Suasana yang ditawarkan lebih mirip pegunungan dibandingkan daerah pesisir. Mungkin karena kontur tanah dari resort tersebut yang berumpak-umpak, disertai aneka pohon yang lumayan rimbun.
Saat sampai di lobby, baru akan terasa bila resort yang pernah menyabet pernghargaan The Best Enviromental Management Resort tersebut ternyata juga menawarkan pemandangan laut yang tak kalah menakjubkan.
Saat antre check in, kita dapat menikmati birunya laut yang menghampar. Kala malam pemandangan tersebut terlihat lebih indah. Ada banyak kerlip lampu, baik dari kapal yang melintas, maupun lampu dari gedung-gedung di seberang pulau.
Bermalam di Cottage Berkonsep Villa
Mohon ditunggu sebentar ya Bapak dan Ibu, nanti kami antar dengan menggunakan mobil.
Usai check in, salah satu petugas sigap membantu kami membawa koper. Setelah itu, meminta kami menunggu di salah satu tempat duduk yang disediakan hingga mobil jemputan tiba untuk mengantar kami ke kamar yang sudah kami pesan.
Ia bilang, kamar tersebut sebenarnya tidak begitu jauh dari lobby. Hanya saja, melihat kami membawa dua orang anak, satu bahkan belum lancar berjalan, dengan koper yang lumayan besar, lebih baik ke sana dengan menggunakan mobil jemputan dibanding berjalan kaki. Terlebih kami juga belum tahu lokasi kamar tersebut.
Namun, Sabtu (30/11), saat kami berkunjung, pengunjung resort ternyata sedang padat-padatnya. Perlu beberapa belas menit menunggu giliran untuk diantar ke kamar tujuan. Beruntung, areal lobby begitu luas dengan beragam fasilitas dan pemandangan. Sehingga, tidak bosan.
Kamar yang kami tempati ternyata berada di luar bangunan utama resort. Lokasi tepatnya di atas bukit menuju pintu keluar. Bila memaksakan diri berjalan kaki sambil menggeret koper dan menggendong bayi memang lumayan melelahkan. Terlebih jalan menuju ke sana sedikit menanjak.
Namun saat si bayi di dorong dengan menggunakan stroller, tangan lebih leluasa beraktifitas tanpa gangguan aneka tentengan, kita akan lebih menikmati suasana. Apalagi ternyata ada jalan khusus yang dibangun untuk para pejalan kaki. Rasa lelah akan luruh dengan pemandangan yang lumayan “hijau”.
Terlebih bila kita hobi mengambil gambar. Tanpa terasa tahu-tahu sudah menuju lobby lagi. Anw, hampir semua fasilitas yang ditawarkan Turi, terletak di sekitar lobby hotel. Kita harus melewati lobby hotel dulu untuk menikmati kolam renang, pantai, hingga pemandangan sunrise dan sunset.
Sebenarnya bisa tanpa melewati lobby hotel. Ada tangga yang disediakan. Namun sangat curam. Saya rasanya mau pingsan saat memanfaatkan tangga tersebut. Apalagi sambil menggendong anak berusia 1,2 tahun. Lebih baik memanfaatkan elevator yang disediakan. Atau setidaknya bila memilih berjalan sambil menikmati suasana resort, memilih tangga di areal dalam lobby. Tangga areal luar lobby, tanjakan/turunannya lumayan ekstrim.
Kamar yang kami tempati ternyata tidak tepat di depan jalan utama. Ada satu deret kamar-kamar berbentu villa yang harus kami lewati. Namun jaraknya memang tidak begitu jauh. Hanya berada dibaliknya. Hanya perlu berjalan beberapa meter dari titik antar mobil jemputan yang disediakan resort.
Kamar yang disediakan cukup nyaman. Dari teras depan kita dapat melihat pemandangan aneka pohon. Pantai tidak begitu telihat. Mungkin karena jaraknya yang agak jauh, atau terhalang pohon dan cottage lain yang terbuat dari kayu dibentuk berumpak-umpak. Mirip rumah-rumah panggung.
Fasilitas di kamar mandi juga lumayan lengkap. Ada pengering rambut terutama. Buat ibu-ibu berjilbab yang harus menemani anak berenang berkali-kali, pengering rambut adalah fasilitas “wah”. Malas kan rambut ditutupi kerudung dalam keadaan basah. Nanti pusing dan bau hehe.
Namun, pintu kamar yang kami tempati masih menggunakan kunci manual. Saat keluar kamar untuk menikmati fasilitas resort, kami berkali-kali lupa mengunci pintu. Kami langsung saja memasukan kunci ke dalam tas, lalu menutup pintu kamar dan pergi begitu saja. Beruntung tidak ada satupun barang yang hilang.
Berenang, Berenang dan Berenang
Ada lumayan banyak fasilitas yang disediakan Turi Beach Resort kepada pengunjung, baik gratis maupun berbayar. Hanya saja anak saya yang sulung, bila sudah melihat kolam renang, sudah tidak bisa dialihkan untuk menikmati fasilitas yang lain. Maunya sejak datang hingga pulang, berenang saja. Sempat diajak ke Kids Club yang terletak di areal kolam renang juga menolak. Langsung menggeleng-gelengkan kepala.
Hamparan pasir putih dan laut yang membiru juga tak menarik perhatian bocah berusia delapan tahun itu. Padahal saya sudah membawa perkakas untuk membuat aneka bentuk bangunan dari pasir yang biasanya sangat disukai anak-anak. Akhirnya kami hanya berfoto-foto di sekitar pantai. Setelah itu berenang hingga menjelang adzan magrib berkumandang. Diajak melihat sunset melalui pelantar Turi yang terkenal indah itu juga ia tidak mau.
Usai berenang akhirnya kami kembali ke kamar. Berganti pakaian untuk makan malam. Tempat makan malam yang berdekatan dengan areal kolam renang, membuat anak saya kembali merengek meminta berenang. Terlebih ternyata ada dua areal kolam renang yang disediakan Turi Beach Resort.
Saat sore itu, anak saya baru mencoba berenang di Aqua Pool, yang Emerald Pool belum. Terlebih saat malam, Emerald Pool ternyata diberi hiasan lampu kerlap kerlip. Dari dalam kolam bersinar lampu aneka bentuk dengan warna merah, kuning dan hijau yang menyala bergantian.
Favorit Wisatawan Nusantara dan Mancanegara
Menikmati akhir pekan di resort seperti Turi Beach menjadi favorit para wisatawan. Tak hanya wisatawan nusantara dari luar kota, maupun wisatawan mancanegara yang umumnya berasal dari negeri tetangga, tetapi juga para warga lokal. Saat berkunjung ke sana, sempat bertemu beberapa teman yang juga tinggal di Batam sedang menghabiskan akhir pekan di sana.
Harga sewa kamar yang relatif terjangkau, dengan fasilitas yang lumayan mumpuni, membuat resort menjadi pilihan untuk menikmati akhir pekan bersama teman maupun keluarga. Apalagi resort-resort di Batam umumnya tidak terlalu pelosok. Maklum, Batam merupakan pulau kecil yang dapat dikelilingi dalam waktu kurang dari satu hari.
Dengan menginap di resort, kita dapat menicicip kuliner khas Indonesia tanpa keluar biaya tambahan saat sarapan, bisa berkeliling resort dengan menggunakan sepeda tanpa biaya sewa, hingga memanjakan mata dengan aneka suguhan pemandangan pantai. Terlebih pantai di Nongsa merupakan salah satu pemandangan pantai yang cukup indah di Batam.
Apalagi bila pergi satu keluarga, dengan dua anak seperti saya. Daripada berkeliling mall yang bisa menghabiskan dana tak kalah banyak –harga tiket masuk playground berbayar di pusat perbelanjaan di Kota Batam sudah lumayan, untuk dua orang anak, bisa seharga setengah dari biaya menginap di resort untuk satu malam. Belum lagi dana untuk makan. Anak-anak biasanya suka merengek-rengek minta makan setelah letih bermain.
Terlebih di resort biasanya ada banyak spot instagramable. Lumayan kan untuk mengisi feed instagram atau media sosial lain. Sehabis piknik di resort, bisa sekalian menulis ulasannya di blog hehe. Selamat Berakhir Pekan. Selamat Berlibur! Salam! (*)