Cucum Suminar

Lifestyle, Parenting & Travelling Blog

Lakukan Ini Saat Anak Terkena Demam

Setiap orangtua pasti akan bersedih saat melihat anaknya sakit. | Dokumentasi Pribadi
Setiap orangtua pasti akan bersedih saat melihat anaknya sakit. | Dokumentasi Pribadi

Demam merupakan gangguan kesehatan yang umum dialami oleh anak-anak, terutama yang masih berusia di bawah lima tahun. Ada banyak hal yang menjadi pemicu demam pada anak, mulai dari imunisasi, tumbuh gigi, radang tenggorokan, hingga “penyakit sejuta umat” –batuk dan pilek.

Berdasarkan beberapa referensi, demam bukanlah suatu penyakit. Demam justru pertanda bahwa pertahanan tubuh berfungsi dengan baik. Itu makanya ada zat-zat kimia yang dilepas tubuh dalam aliran darah untuk menghambat perkembangbiakan penyakit dan merangsang pembuatan antibodi dalam tubuh.

Meski demikian, kita sebagai orangtua dilarang menyepelekan demam. Kita harus tetap waspada saat si buah hati terkena panas tinggi. Kita juga harus melakukan beberapa tindakan tepat agar demam dapat tertangani dengan baik. Jangan sampai di kemudian hari ada penyesalan.

Saat anak demam, ukur berapa suhu tubuhnya dengan tepat dengan thermometer. | Dokumentasi Pribadi
Saat anak demam, ukur berapa suhu tubuhnya dengan tepat dengan thermometer. | Dokumentasi Pribadi

Ukur Suhu Tubuh Anak

Saat anak panas tinggi, kita sebagai orangtua pasti khawatir tak terhingga. Beragam kata “mengapa anak saya bisa demam?” pasti berputar-putar di kepala. Meski demikian, jangan panik. Kita harus tetap berpikiran jernih agar dapat menangani “mimpi buruk” setiap ibu itu dengan baik.

Pertama kita harus mengukur suhu tubuh anak. Kala badan anak menghangat, kita harus tahu terlebih dahulu berapa derajat panas tubuhnya secara tepat. Hal tersebut dikarenakan, obat penurun panas atau paracetamol baru boleh diberikan bila suhu badan si buah hati mencapai tingkatan tertentu.

Dokter umumnya menyarankan anak baru boleh diberi obat demam bila suhu tubuhnya sudah mencapai 38,5º celcius. Ada juga yang menyarankan anak tidak buru-buru diberi obat penurun panas meski demam tinggi, bila kondisi anak terlihat baik-baik saja. Kita disarankan hanya memberi minum anak air putih banyak-banyak.

Saat awal-awal dikaruniai buah hati, saya termasuk orangtua yang panik. Dulu, setiap kali suhu badan anak mencapai 38,5º celcius saya buru-buru memberikan obat penurun panas sesuai anjuran di kemasan obat. Esok paginya –kebetulan anak saya selalu dilanda demam pada dini hari– saya membawa anak ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut.

Seiring waktu, saya mulai belajar memainkan sense kapan anak perlu dibawa ke dokter, kapan hanya butuh diberi paracetamol di rumah. Apalagi dokter anak langganan kami mengungkapkan, tidak harus setiap kali anak demam dibawa ke dokter. Apalagi bila kita sudah tahu pemicu dari demam tersebut dan cara menghindarinya.

Harus selalu siap sedia obat penurun panas. | Dokumentasi Pribadi
Harus selalu siap sedia obat penurun panas. | Dokumentasi Pribadi

Selalu Siap Sedia Obat Penurun Panas

Dokter anak langganan kami mengatakan, terkadang anak demam karena terlalu letih bermain. Bisa juga karena masuk angin. Sehingga, usai diberi obat penurun panas, istirahat yang cukup, dan diberi asupan makan yang bergizi, kesehatan anak akan kembali pulih seperti sedia kala.

Hal tersebut seperti yang terjadi pada anak saya awal tahun lalu. Bermain air dari kolam renang yang satu ke kolam renang yang lain, membuat anak saya drop. Apalagi setelah itu kami menempuh perjalanan dengan menggunakan ojek sekitar 60 menit di tengah angin yang cukup kencang karena hari sudah beranjak senja.

Alhasil menjelang tengah malam, anak saya masuk angin dan muntah-muntah. Panasnya mencapai 39,5º celcius. Saya panik bukan kepalang. Apalagi saat itu kami tidak sedang berada di rumah, Batam, Kepulauan Riau. Namun sedang berlibur di rumah nenek. Sebuah perkampungan yang terletak di pelosok Sukabumi, Jawa Barat.

Jangankan rumah sakit, Puskesmas saja tidak ada. Untuk mencapai klinik terdekat kami memerlukan waktu sekitar 45 menit dengan kondisi jalan yang rusak parah. Namun dengan apa juga kami pergi ke sana. Angkutan umum sudah tidak ada, kendaraan pribadi tidak punya. Nenek saya yang berusia 86 tahun tinggal sendiri, tanpa keluarga dekat. Apalagi saat itu saya hanya pergi berdua dengan anak, suami tidak ikut.

Dengan berurai air mata dan doa yang tiada henti, saya buru-buru memberi anak obat penurun panas. Kemudian mengompres dahinya dengan air hangat, lalu menggosok badannya dengan irisan bawang merah dan kayu putih. Setiap beberapa menit saya juga menjejali anak dengan air putih agar suhu badannya cepat normal.

Beruntung menjelang subuh, anak saya mulai pulih. Apalagi setelah itu saya cepat-cepat memberi anak makan yang cukup, meski dengan perjuangan yang luar biasa karena setiap kali saya menyorongkan satu sendok bubur, anak saya mengeluh perutnya mual dan menolak untuk makan.

Saya juga merasa beruntung karena selalu siap sedia thermometer dan Tempra Syrup. Sebuah obat penurun panas untuk anak-anak yang aman di lambung dengan dosis tepat –sehingga, tidak khawatir over dosis atau justru kurang dosis. Selain itu tidak perlu dikocok karena larut 100%. Maklum saat panik, boro-boro ingat untuk mengocok obat terlebih dahulu sebelum diberikan ke anak. Inginnnya buru-buru disodorkan agar anak cepat sembuh.

Sejak tahu demam yang tidak tertangani dengan baik dapat menimbulkan dampak yang cukup buruk,  saya memang membiasakan diri membawa alat pengukur suhu tubuh dan paracematol setiap kali pergi bersama anak kemanapun. Bahkan saat ke rumah mertua yang hanya terpisah kecamatan.

Bila saat itu tidak ada pengukur suhu badan dan obat penurun panas, entah bagaimana nasib saya dan anak. Apalagi saat itu saya merahasiakan hal tersebut ke suami. Bukan apa-apa, saya takut ditegur karena lalai menjaga anak. Selain itu juga takut suami panik. Apalagi saat itu kami terpisah jarak ribuan kilometer.

Bila demam terus berlanjut, sebaiknya anak segera dibawa ke dokter. | Dokumentasi Pribadi
Bila demam terus berlanjut, sebaiknya anak segera dibawa ke dokter. | Dokumentasi Pribadi

Bila Demam Berlanjut, Segera Bawa ke Dokter

Bila demam berlanjut lebih dari 48 jam, sebaiknya segera bawa ke dokter. Hal tersebut dikarenakan kemungkinan besar panas tinggi tersebut merupakan indikasi dari penyakit lain, yang bisa saja berbahaya bagi anak kita tercinta. Bisa infeksi saluran cerna, bisa juga demam berdarah.

Bila anak demam karena batuk-pilek, biasanya tidak saya bawa ke dokter. Terlebih saat anak sudah beranjak besar. Saya biasanya memberi anak lebih banyak vitamin, buah, dan sayuran segar. Bila demam melanda, saya berikan anak Tempra Syrup dengan rasa kesukaan anak, anggur. Padahal ada rasa jeruk juga.

Saya biasanya buru-buru membawa anak ke dokter –sambil cek darah– bila demam tersebut datang tiba-tiba tanpa indikasi apapun. Tanpa batuk-pilek, anak tiba-tiba demam. Tidak diimunisasi, serta merta panas tinggi, atau tidak bermain berlebihan tiba-tiba suhu badannya meningkat. Bukan apa-apa, khawatir ada penyakit lain yang tidak terdeteksi.

Saya saat membeli Tempra di apotek dekat rumah. | Dokumentasi Pribadi
Saya saat membeli Tempra di apotek dekat rumah. | Dokumentasi Pribadi

Untuk menambah percaya diri menjaga anak, saya menyetok vitamin dan beberapa obat, terutama obat penurun panas. Meski apotek besar hanya berjarak 300 meter dari rumah dan buka 24 jam, saya memilih menyimpan obat-obatan itu di rumah. Terlebih, saat anak dilanda panas tinggi, belum tentu kita sempat ke apotek saking paniknya.

Kalau bunda-bunda yang lain bagaimana cara menangani anak yang sedang demam? Mengandalkan obat penurun panas juga kah seperti saya? Atau buru-buru dibawa ke dokter? Yuk, berbagi cerita di kolom komentar. Salam! (*)

4 comments on “Lakukan Ini Saat Anak Terkena Demam

  1. Wah sama Mbak, saya juga selalu siap sedia obat penurun panas di rumah. Apalagi saya punya dua anak balita. Sekali kena demam bisa dua-duanya, repot kalau setiap anak demam harus ke apotek, mendingan nyimpen aja biar aman.

    1. Iya buat setiap orangtua yang punya anak kecil, memang amannya menyimpan setidaknya satu thermometer, sebotol obat penurun panas dan obat-obat lain yang diperlukan saat darurat. Terimakasih sudah menyempatkan berkunjung.

  2. Pakai Tempra juga ya Bun? Tos kita. Saya percaya produk ini karena aman di lambung anak. Apalagi saat demam anak saya juga biasanya suka mengeluarkan semua isi perut. Anak demam memang mimpi buruk bingits. Takut kenapa-kenapa walaupun anak saya lumayan kuat terkena demam. Dulu pernah demam sampai 40 dercel dan cuma diam. Kami orangtuanya yang panik dan cepat-cepat dibawa ke dokter setelah diberi penurun panas.

    1. Obat penurun panas memang salah satu penanganan pertama. Bila suhu badan anak terus naik dan mengalami demam berulang sebaiknya cepat-cepat di bawa ke dokter. Terimakasih sudah menyempatkan berkunjung.

Leave a Reply to Cucum Suminar Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *