Cucum Suminar

Lifestyle, Parenting & Travelling Blog

Melihat Lomba Yacht di Nongsa Point Marina

Dok Pribadi/Para peserta lomba dinghy saat berlayar di event Nongsa Regatta 2016.
Dok Pribadi/Para peserta lomba dinghy saat berlayar di event Nongsa Regatta 2016.

“No…Tak ade’ budak!”

Ucap pengemudi speedboat Nongsa Point Marina saat saya dan beberapa blogger bersiap untuk naik speed boat yang akan membawa kami ke lokasi acara 1st Wonderful Indonesia Nongsa Regatta 2016. Pengemudi speedboat tersebut mengungkapkan, angin bertiup sangat kuat sehingga khawatir akan membahayakan anak-anak.

Dok Pribadi/Peserta bermain dinghy dengan latar belakang gedung Singapura.
Dok Pribadi/Peserta bermain dinghy dengan latar belakang gedung Singapura.

Sabtu (30/1) saat diundang melihat secara langsung lomba dinghy, yacht, dan Sampan, saya memang membawa anak semata wayang saya yang masih balita. Saya sempat mengatakan, anak saya sudah biasa pergi-pulang Batam-Belakang Padang di angin musim utara dengan perahu tradisional yang berukuran kecil. Namun karena memang tidak boleh, saya meminta suami – yang juga Kompasiner – untuk mengalah tidak ikut melihat perlombaan secara langsung, agar bisa menjaga bocah empat tahun itu di ruang yang disediakan panitia untuk para blogger.

Dok Pribadi/Nongsa Point Marina yang asri.
Dok Pribadi/Nongsa Point Marina yang asri.

Anak saya terlihat cemberut saat digiring ayahnya menjauhi speedboat. Apalagi saat pertama kali sampai di Nongsa Point Marina, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) anak saya sudah excited untuk naik boat. Beruntung setelah melihat kegontaian anak saya, panitia acaranya akhirnya mengizinkan bocah itu ikut – namun dengan satu syarat, harus duduk manis selama perjalanan.

IMG_0348

Kekhawatiran pengemudi speedboat itu memang sangat beralasan, saat speedboat memasuki laut lepas angin bertiup semakin kencang. Speedboat yang kami tumpangi bergoyang kekiri dan kanan mengikuti gelombang. Air laut yang bergumpal putih bahkan masuk ke badan boat dan sempat membasahi rok panjang yang saya kenakan. Beberapa kali Charlotte dan Dave, travel blogger asal Belgia yang mengelola blog planelesstravellers.com melirik kearah kami – memastikan bocah kriwil itu baik-baik saja.

Bocah itu memang baik-baik saja. Ia malah tertawa senang melihat riakan ombak yang dihiasi gumpalan putih seperti mutiara. Jogie salah satu blogger Kepri yang malah terlihat pucat. Ia akhirnya menyerahkan kamera DSLR-nya ke sang istri agar tetap bisa mengambil gambar para peserta yang sedang berlomba dinghy.

IMG_0134

LIBATKAN PESERTA LOKAL DAN MANCANEGARA

Meski baru pertama kali digelar, 1st Wonderful Indonesia Nongsa Regatta 2016 berlangsung sangat meriah. Peserta lomba bahkan lebih banyak didominasi dari mancanegara. Ada perwakilan dari empat negara yang ikut pada perlombaan tersebut, yakni dari Singapura yang sangat mendominasi peserta lomba, Malaysia, New Zealand, dan Amerika Serikat.

Selain melibatkan peserta dari luar negeri, acara yang berlangsung selama empat hari (28-31/1) tersebut juga menggandeng peserta lokal dari Pulau Belakang Padang. Mereka datang beramai-ramai langsung dari Pulau Penawar Rindu dengan menggunakan sampan tradisional.

Menurut Ketua Panitia 1st Wonderful Indonesia Nongsa Regatta 2016, Prakash Reddy, panitia memang sengaja melibatkan peserta dari seluruh lapisan, mulai dari peserta profesional dari mancanegara hingga peserta lokal, mulai dari peserta yang berusia matang sampai peserta anak-anak. Sehingga, perlombaan tersebut berlangsung lebih meriah karena peserta yang sangat beragam.

Prakash menuturkan, acara yang bekerjasama dengan Kementrian Pariwisata RI tersebut akan diadakan setiap tahun. Selain untuk lebih memperkenalkan Nongsa Point Marina ke kancah nasional dan internasional, juga untuk lebih mendukung program pariwisata RI. Apalagi Jokowi memang sedang gencar mempromosikan wisata bahari.

Mungkin tahun 2017 nanti, para pehobi wisata bahari nasional dapat ikut memeriahkan acara tersebut. Apalagi Nongsa Point Marina sudah berpengalaman menjadi tuan rumah selama 20 tahun untuk lomba sejenis. Sebelumnya – selama dua dekade, ada perlombaan serupa yang digelar oleh penyelenggara Singapura di Nongsa Point Marina, namun agar pariwisata Indonesia lebih terkenal di kancah internasional, Nongsa Point Marina berinisiatif menggelar acara sendiri.

Apalagi wilayah perairan Indonesia di sekitar Nongsa sangat sesuai untuk olahraga bahari seperti yacht dan dinghy karena memiliki angin utara (monsoon) yang cukup kencang sehingga memberikan sensasi tersendiri bagi para peserta saat harus mengatur yacht dan dinghy mereka sesuai dengan peraturan lomba.

IMG_0148

DISAMBUT ANTUSIAS PESERTA

Ram Menen salah satu peserta dari Portland, Malaysia mengaku sangat senang bisa ikut serta pada acara tersebut. Selain suasana lomba yang menantang keahlian mereka berlayar, juga karena izin untuk para yachter memasuki wilayah Indonesia saat ini lebih mudah. Bila dulu memerlukan waktu berminggu-minggu karena harus mengajukan izin ke Jakarta dengan biaya ribuan dollar, sekarang cukup diurus secara lokal dalam waktu satu hari dengan nol biaya alias gratis.

Ia menuturkan sangat terbantu dengan kebijakan baru yang diluncurkan pemerintah Indonesia. Apalagi ia termasuk salah satu yachter yang kerap berkunjung ke Indonesia. Selain menikmati pesona bahari Batam, Ram juga pernah berkunjung ke Anambas, Kepri, dan beberapa tempat wisata bahari lain di Indonesia.

Ram menuturkan, ia kerap berlayar ke beberapa lokasi wisata di Indonesia dengan yacht tiga kamar yang ia miliki – termasuk saat menjadi peserta 1st Wonderful Indonesia Nongsa Regatta 2016. Untuk mengikuti acara yang digelar Nongsa Point Marina, Ram berangkat dari Malaysia sejak 25 Januari 2016 pukul 02:45 dinihari dan tiba 27 Januari 2016.

Selama tiga hari mengarungi lautan, pria berusia sekitar 60 tahun tersebut sempat mengalami badai di salah satu wilayah Malaysia. Meski sempat was-was, ia mencoba melanjutkan perjalanan dengan menerjang badai tersebut. Beruntung ia selamat dan bisa sampai ke lokasi acara tepat waktu, sesuai yang dijadwalkan.

Cerita berbeda disampaikan peserta dari Singapore Management University (SMU) Alexy Lim, ia mengungkapkan sangat menyukai makanan, water sport, dan suasana Nongsa Point Marina sehingga saat ada pengumuman perlombaan yacht di resort tersebut, ia memutuskan untuk ikut serta. Apalagi ia dan teman-temannya di SMU sangat menyukai olahraga tersebut.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Michael Tew. Ia mengungkapkan sangat menyukai olahraga yacht sehingga memutuskan untuk ikut serta pada perlombaan tersebut. Apalagi ia sejak beberapa tahun terakhir rutin mengikuti lomba yacht di Nongsa Point Marina.

Michael menuturkan, ia sangat menyukai yacht karena olahraga tersebut bisa dinikmati hingga usia senja, bahkan hingga usia kita 90 tahun. Berbeda dengan olahraga lain seperti sepakbola, voli yang hanya bisa diikuti hingga batas usia tertentu.

Sebenarnya ada banyak hal menarik lain yang disampaikan para peserta, namun bila disampaikan seluruhnya pasti akan panjang. Daripada hanya mendengar certa dari saya, medingan tahun depan ikut lihat acaranya yuk secara langsung. Pasti lebih seru. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *